Foto & Baju Kuning

Sahabat ... tahukah kamu, apa hubungan antara foto dan baju kuning? Aku tahu dong. Hubungannya adalah kalau kita mengenakan baju kuning saat difoto, membuat kita tampak lebih besar lo. Cobain deh :)

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Kereta dorong bayi atau stroller bisa memberi Anda kemudahan saat berjalan-jalan bersama si buah hati. Selain tidak perlu kesulitan untuk selalu menggendong bayi, perjalanan juga akan lebih santai dan menyenangkan.

Manfaat lain menggunakan stroller adalah bayi Anda tidak akan lelah akibat terlalu sering digendong. Ketika ia mengantuk pun, ia bisa dengan tertidur pulas di bantalan kereta dorong tersebut. Namun Anda harus cermat memilih stroller demi kenyamanan Anda maupun si bayi. Sebelum membelinya, perhatikan dulu tips memilih stroller, seperti yang dikutip dari All Women Stalk.

1. Prioritaskan Keamanan
Utamakan keamanan saat membeli stroller bayi. Sebaik apa stroller tersebut dirancang untuk kemanan dan kenyamanan bayi saat berada di atasnya. Stroller yang aman, biasanya memiliki tiga tali harness, namun sebaiknya pilih dengan lima harness untuk menjamin keamanannya.

Pastikan kursi kereta dorongnya pas dengan tubuh bayi Anda, jangan pilih yang terlalu rendah, untuk menghindari terkena debu dan kotoran dari permukaan lantai. Cek juga kelengkapan rem pada bagian roda, agar tidak membahayakan si kecil ketika hendak berhenti di satu tempat.

2. Cari Informasi Selengkap Mungkin
Selalu teliti sebelum membeli, salah satu caranya dengan mencari informasi selengkapnya tenang stroller. Internet biasanya memuat banyak informasi tentang review produk, baik itu lewat situs parenting atau forum keluarga. Pastikan bahwa stroller yang akan Anda beli sesuai dengan usia, tinggi juga berat bayi. Beberapa perusahaan peralatan bayi ternama, biasanya memiliki website yang menampilkan produk-produk mereka dan informasi detail seperti berat, ukuran dan tingkat keamanan.

3. Coba Dulu Sebelum Membeli
Anda pastinya ingin mendapatkan stroller yang terbaik untuk bayi tersayang. Untuk itu, jangan pernah membeli stroller tanpa mencobanya terlebih dulu. Lakukan 'test drive', tempatkan bayi pada stroller dan ajak berjalan-jalan di sekeliling toko. Pastikan pegangan kereta dorong tidak terlalu rendah, sehingga Anda atau suami tidak cepat lelah saat mendorongnya. Hal ini juga menghindari Anda dari sakit pinggang.

Cek juga apakah ukuran dan beratnya sesuai untuk Anda bawa-bawa. Beberapa stroller memiliki pegangan yang bisa disesuaikan tingginya dengan Anda, untuk lebih memudahkan ketika mendorongnya. Pilihlah yang rodanya dapat berputar ke segala arah dan mudah digerakkan.

4. Perhatikan Panjang, Lebar dan Tinggi Stroller
Pilihlah yang mudah dilipat dan beratnya berkisar antara 7-9 kg agar praktis disimpan dimanapun. Termasuk mudah dibawa saat Anda bepergian dengan mobil pribadi.

5. Hindari Membeli Stroller yang Banyak Material Plastiknya
Hindari stroller dengan banyak material plastik, terutama di bagian roda. Plastik cenderung lebih cepat rusak, sementara material besi atau stainless bisa digunakan hingga bertahun-tahun, bahkan bisa diturunkan untuk adik baru si kecil nantinya.

6. Beli yang Diperlukan Saja
Banyak perusahaan yang menawarkan produk stroller yang dilengkapi tempat menaruh air minum, payung, tudung hujan atau kantung penyimpan peralatan bayi. Fitur-fitur tambahan tersebut tentu akan membuat stroller lebih berat dan harganya juga lebih mahal. Jadi belilah hanya yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan si kecil.

Semoga bermanfaat, wassalam.

Planet Merkurius

Satu hari di planet Merkurius (planet terdekat dengan matahari), sama dengan 58,7 hari di bumi. Merkurius mempunyai permukaan berbatu dan gersang

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sahabat, ini ada cerita yang ditulis oleh kak Firmansyah yang isi ceritanya luar biasa. Langsung aja ke ceritanya ya:

Di suatu hari, ada seorang anak yang bernama indra dia berusia 8 tahun, Ia seorang anak yatim...ia tinggal bersama ibu nya yg bernama rina… kehidupan Ibu tersebut begitu miskin,penghasilan sehari-hari ia dapat dari memulung barang2 bekas…penghasilan dari memulung barang-barang bekas tidak seberapa...paling ia dapat,2 ribu sampai dengan 5 ribu rupiah,paling besar dia mendapat 10 ribu rupiah...jangankan biaya buat menyekolahkan indra,,,untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit...dia tinggal di rumah yang sudah roboh,yang terbuat dari kayu...pokonya rumah itu tidak layak untuk di pakai tmpat tinggal, karena tidak ada lg tempat tinggal...mereka terpaksa tinggal di sana.

Pada suatu hari indra bertanya kapada ibunya…

Indra: ”ibu, Allah itu katanya baik ya bu, katanya Allah itu maha pengasih dan penyayang ya bu,,?”

Rina:”iya nak,Allah itu baik,maha pengasih dan maha penyayang,knp engkau bertanya seperti itu nak?”

Indra:”ia bu,tp indra bingung… !!!”

Rina:”Lho…bingung kenapa nak?...

Indra:”ia bu,katanya Allah maha pengasih dan penyayang,tp indra selalu berdoa supaya ibu mempunyai rizky banyak,supaya ibu bisa menyekolahkan indra,tp Allah tidak mengabulkan aja ya bu?..”

Sambil senyum si ibu menjawab pertanyaan dr indra…

Rina:”bukan Allah tidak mengabulkan nak,tapi belum di kabulkan,tp insya Allah,doa kamu disuatu saat nanti pasti Allah akan kabulkan nak,tapi tidak sekarang.mungkin Allah menguji kita dengan cara begini nak,supaya kita selalu bersyukur dan selalu mengingat akan nikmatnya yang telah Allah berikan nak…!!!

Indra:”owh begitu ya bu?..”

Rina:”ia nak,bersabarlah ya nak?..(Sambil mata berkaca-kaca menahan rasa haru di dalam hati)
Indra:”ia bu,,, !!!. bu perut indra lapar…

Rina:Sebentar nak,ibu cari makanan dulu keluar ya nak,indra tunggu di sini ya,jangan kemana-mana (akhirnya si ibu tidak bisa menahan lagi,dan air mata pun keluar membasahi pipinya).

Indra :ia bu,,,hati-hati ya bu,dan jangan lupa berdoa dulu kepada Allah,insya Allah pasti Allah akan menolong ibu.Dan di sini indra pun akan selalu mendoakan ibu,supaya ibu bisa kembali dengan selamat…

Rina:ia,nak..ibu pun pasti akan selalu mendoakan engkau nak (si ibu menangis semakin kuat,dan suasana pun semakin haru)
Dan rina pun pergi keluar rumah untuk mencari makanan untuk indra,dengan perasaan gelisah karena meninggalkan indra sendirian di rumah,di campur perasaan bingung,,karena ia harus mencari kmana makanan,sedangkan uang sepeser pun ia tidak punya.

Sambil berjalan ia meneteskan air mata,dan ada seorang pemuda yang pemuda melihat rina berjalan sambil menangis.dan pemuda itu pun menghampiri rina dan bertanya.

Pemuda:”kenapa engkau menangis bu?”

Rina :”saya sedang bingung tuan..!!!”

Pemuda:”Lho,,,Bingung knp bu?...”

Rina:”saya bingung,,,anak saya sedang kelaparan,dan saya bingung harus mencari makan kemana?...sedangkan uang sepeser pun aq tidak punya…!!!

Pemuda:”owh,jadi itu masalahnya…? Ya udah ambil saja uang ini,dan belikan makanan untuk anak mu (sambil mengeluarkan uang RP 100.000)

Rina:”tidak tuan,maaf saya tidak bisa terima,saya masih bias cari sendiri kok tuan”.

Pemuda:”ayolah bu,ambil saja ini…demi anak mu..kasiankan anakmu lagi kelaparan…!!!
Dengan berat hati rina menerima pemberian pemuda itu karena keadaan terdesak..

Rina:”Terimaksih banyak tuan,semoga Allah membalas kebaikan tuan kepada saya”.
Pemuda:”amin,,,”

Dan akhirnya rina pergi ke warung nasi untuk membeli makanan untuk indra..setelah membeli makanan dan rina pun pulang dengan gembiranya,karena rina telah mendapatkan makanan untuk indra.setelah sesampainya di rumah,

Rina: ”Assalamu,alaikum, Indra…alhamdulillah kita mendapatkan makanan
Rina melihat Indra sedang tergeletak di lantai,dengan keadaan pucat,
Rina: ”Astaghfirllah Indra,,km kenapa?...(dengan perasaan panik dan meneteskan air mata”

Indra :”Tidak apa bu, Indra baik-baik saja (dengan nada melemah).alhmdulillah, Allah doa mengabulkan doa indra bu,ternyata memang benar, Allah maha pengasih lagi Allha Maha Penyayang, buktinya ibu bisa datang dengan membawa makanan.”

Rina :”ia nak(ibu menangis semakin kencang)"

Indra:”ibu kenapa menangis?.. bu tadi Indra bermimpi bertemu dengan ayah, lalu ayah mengajak indra jalan-jalan di tempat yang indah

Rina:”(Semakin tidak bisa menahan tangis)?”

Indra:”bu jaga diri ibu baik-baik iya ...,Indra mau pergi jalan-jalan dulu sama ayah. Asyhadu allaa illa ha ill Allah. Wa asyhadu anna muhammadarrosulullah…

Dan akhirnya Indra pun berpulang menemui sang khalik…dan ibu nya pun menangis dan merelakan kepergian Indra…

Semoga cerita ini bisa memberi manfaat, amin.
Wassalam.


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Anak yang suka menyendiri dan lebih suka melakukan sesuatu di dalam kamar sendiri.Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang dialami seseorang terhadap pandangan orang lain atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai sesuatu yang “aneh”, “hati-hati”, “curiga” dan sebagainya.

Pada umumnya sejak lahir manusia telah memiliki sedikit perasaan malu, namun bila perasaan itu telah berubah menjadi semacam rasa takut yang berlebihan, maka hal itu akan menjadi suatu fobia, yaitu takut mengalami tekanan dari orang lain atau takut menghadapi masyarakat.

Anak yang pemalu selalu menghindar dari keramaian dan tidak dapat secara aktif bergaul dengan temannya yang lain.
Sifat pemalu dapat menjadi masalah yang cukup serius sebab akan menghambat kehidupan anak, misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan harga diri, belajar, dan penyesuaian diri.

Umumnya ciri anak pemalu ialah terlalu sensitif, ragu-ragu, terisolir, murung, dan juga sulit bergaul. Jadi mereka perlu diberi bantuan.

Penyebab masalah seorang anak menjadi pemalu

1. Unsur Keturunan
Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum pasti. Sejak lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung mengalami tekanan jiwa maupun fisik. Namun ini juga belum dapat menjadi suatu bukti yang kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu.

2. Masa Kanak-kanak Kurang Gembira
Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan pada masa kanak-kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah- pindah, orangtua bercerai, orangtua meninggal, dipaksa pindah sekolah atau dihina oleh teman dan sebagainya. Semua pengalaman itu mengakibatkan terganggunya hubungan sosial mereka dengan lingkungan, suka menghindar atau mundur, dan tidak berani bergaul dengan orang yang tidak dikenal.

3. Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang di mana ia diabaikan oleh orangtuanya, atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang sehingga mereka tidak dapat mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat.

4. Perasaan Rendah Diri
Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak bertubuh pendek, bersikap kaku atau punya kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk menutupinya dengan cara menyendiri atau menghindari pergaulan dengan orang lain. Karena kurang rasa percaya diri dan beranggapan dirinya tidak sebanding dengan orang lain, ia tidak suka memperlihatkan diri di keramaian.

5. Pandangan Orang Lain
Banyak anak yang menjadi pemalu karena pandangan orang lain yang telah merasuk ke dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa sering mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan guru dan teman-teman juga berpendapat sama, sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pemalu.

Padahal anak-anak seperti ini kelak akan menjadi anak yg unggul di bidang sains dan teknologi, atau bisa juga mereka menjadi seniman2 dan maestro kelas dunia, mereka adalah anak-anak yg peka dan penuh cinta kasih,terutama cinta kasih terhadap pada orangtuanya.

Semoga bermanfaat, wassalam.

Sumber : http://smsrsd-infopenting.blogspot.com/2011/02/5-sebab-orang-jadi-merasa-malu.html

Untaian Kata Mutiara Pendidikan



Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Kepada Ytc seluruh bunda Guru,
"Selamat HUT GURU yang ke-66.
Terima kasih atas segala bimbingan dan cinta yang telah engkau berikan kepada kami.
Bunda Guru, engkau akan selalu ada di hati kami"

-----------------------------------------------

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup
Pendidikan adalah hidup itu sendiri
(John Dewey)

Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda
Untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka.
(Robert Maynard Hutchins)

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang,
Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup
(Gloria Steinem)

Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada
Melainkan arah yang kita tuju
(Oliver Wendell Holmes)

Arah yang diberikan pendidikan
Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya
(Plato)
Murid yang dipersenjatai dengan informasi
Akan selalu memenangkan pertempuran
(Meladee McCarty)

Seorang Guru
Menggandeng tangan, Membuka pikiran
Menyentuh hati, Membentuk masa depan
Seorang Guru berpengaruh selamanya
Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir
(Henry Adam)

Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru
Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan
Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri.
(John Jay Chapman)

Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat
Adalah kemampuan memimpin murid-murid
Menjelajahi tempat-tempat baru
Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik
(Thomas Groome)

Mengajar berarti belajar lagi
(Oliver Wendell Holmes)

Guru biasa memberitahukan
Guru baik menjelaskan
Guru ulung memeragakan
Guru hebat mengilhami
(William Arthur Ward)

Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar
(Christa McAuliffe)

Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda
Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan.
( Franklin D Roosevelt)

Kita tidak bisa mengajari orang apapun
Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka
(Galileo Galilei)

Jika kau memberi tahu mereka
Mereka hanya akan melihat gerakan bibirmu
Jika kau menunjukan kepada mereka
Mereka akan tergoda untuk melakukannya sendiri
(Maria Montessori)

Yang penting bukan bagaimana caramu hidup
Tapi hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu
Seorang majikan bisa memberitahumu apa yang ia harapkan darimu
Tapi seorang Guru membangkitkan pengharapanmu sendiri
(Patricia Neal)

Seni mengajar dalah seni membantu penemuan
(Mark Van Doren)

Aku bukan seorang Guru tapi seorang pembangkit
(Robert Frost)

Tujuan mengajar adalah untuk membuat anak bisa maju tanpa Gurunya
(Elbert Hubbard)

Jangan pernah meragukan keberhasilan
Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia
Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya
(Margaret Mead)

Setiap orang berbakat di bidang tertentu
Kita hanya harus menemukan apa bakatnya
(Evelyn Blose Holman)

Aku bukan seoarang Guru hanya sesama musafir yang kau tanyai arah
Aku menujuk ke arah depan—kedepan diriku sendiri dan ke depan dirimu
(George Bernard Shaw)

Apa yang ingin dipelajari murid
Sama pentingnya dengan apa yang ingin diajarkan Guru
(Lois E.LeBar)

Bertindaklah seolah apa yang kau lakukan membuat perbedaan
Karena kenyataannya memang begitu
Ajari murid-murid menggunakan bakat apapun yang mereka miliki.
Hutan akan sunyi jika yang berkicau
Hanyalah burung-burung yang paling merdu kicaunya
Kita cemas akan jadi apa anak kita nantinya
Namun kita lupa bahwa ia sudah jadi seseorang sekarang
(Stacia Tusher)

Mengajar bukan profesi. Mengajar adalah kegemaran
Aku telah mencapai sebuah kesimpulan yang menakutkan bahwa aku
adalah unsur penentu di dalam kelas.
Pendekatan pribadikulah yang menciptakan iklimnya
Suasana hatikulah yang membuat cuacanya.
Sebagai seorang Guru, aku memiliki kekuatan yang sangat besar
untuk membuat hidup seseorang menderita atau gembira.
Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi ilham,
bisa bercanda atau mempermalukan,
melukai atau menyembuhkan.
Dalam semua situasi, reaksikulah yang menentukan
apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda
dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia atau direndahkan.
( Haim Ginott)

Anak-anak di dalam kelas kita mutlak lebih penting
daripada pelajaran yang kita ajarkan kepada mereka
(Meladee McCArty)

Aku seorang Guru
Guru adalah seorang pemimpin
Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku
Aku tidak berjalan di atas air
Aku tidak membelah lautan
Aku hanya mencintai anak-anak
(Marva Collins)

Kau bisa membayar orang untuk mengajar
tapi kau tak bisa membayar mereka untuk peduli
(Marva Collins)

Salah satu hal yang bisa dilakukan seorang Guru
adalah mengirim pulang seorang murid di siang hari
dalam keadaan menyukai diri mereka
sedikit lebih daripada ketika ia datang di pagi hari
(Ernest Melby)

Anak-anak adalah sumber alam kita yang paling berharga
(Herbert Hoover)

Setiap murid bisa belajar,
hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang sama
(George Evans)

Jika kau harus berteriak, lakukanlah untuk membangkitkan semangat seseorang
Rahasia pendidikan adalah menghormati sang murid
(Ralph Waldo Emerson)

Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan
(Bob Talbert)


-----------------------------------------------

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Bagi ibu bekerja yang tinggal berjauhan dengan orangtua atau saudara, pilihan satu-satunya untuk mengurus anak adalah dengan bantuan babysitter. Bagaimana memilih babysitter yang tepat?

Dikutip dari Baby Center, carilah babysitter yang punya usia cukup dewasa, namun masih bisa berinteraksi dengan menyenangkan saat bersama anak-anak. Berapa usia yang tepat untuk si babysitter? Anda sendirilah yang bisa menentukannya dilihat dari kemampuan babysitter tersebut.

Saat memilih babysitter, pastikan Anda juga punya referensi. Kalau memang tidak ada, ibu bisa mengetes kemampuannya. Paling utama dia harus tahu bagaimana melakukan pertolongan pertama saat anak terluka.

Babysitter yang Anda pilih haruslah orang yang memang Anda percaya untuk menangani situasi darurat. Dia akan tahu bagaimana harus bertindak saat situasi itu terjadi dan siapa yang harus dihubunginya.

Saat memilih babysitter, ada beberapa pertanyaan yang bisa Anda tanyakan padanya. Jawaban dari pertanyaan yang Anda berikan itu bisa menjadi referensi apakah dia memang layak atau tidak Anda pekerjakan.

Pertanyan-pertanyaan itu di antaranya:

- Apakah dia punya pengalaman mengurus anak-anak?
- Kenapa dia suka atau senang mengurus anak-anak?
- Aktivitas apa saja yang bisa dia lakukan bersama anak?
- Punyakah dia pengalaman darurat saat bersama anak-anak?
- Bagaimana cara dia menenangkan anak yang menangis?

Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, tentu Anda bisa menambahkan pertanyaan sendiri. Perlu diingat, tidak ada pertanyaan yang Anda rasa tidak relefan apabila terkait keselamatan dan kesehatan anak.

Setelah tahu bagaimana cara memilih babysitter, yang terkadang terlintas di pikiran ibu bekerja adalah berapa bayaran pengasuh anak tersebut? Gaji babysitter berbeda-beda tentunya, tergantung pada beberapa faktor, apakah dia tinggal bersama Anda, seberapa banyak tanggungjawabnya, berapa usianya, dan lain-lain.

Sebagai referensi soal gaji ini Anda bisa bertanya pada teman atau tetangga yang juga mempergunakan jasa babysitter. Bisa jadi babysitter yang Anda pilih juga telah memiliki standar gaji sendiri. Standar tersebut biasanya sudah ditetapkan oleh yayasan tempatnya bernaung, jika memang Anda mendapatkan si babysitter dari yayasan.

Gaji sudah sepakat dan babysitter siap bekerja, tentu Anda harus memberinya banyak instruksi sebelum Anda tinggal bekerja. Beri dia waktu beberapa hari untuk mengenal anak, rumah, dan Anda serta suami. Anda pastinya juga harus memperhatikan dulu bagaimana dia menghabiskan waktu dengan anak. Saat si babysitter bermain atau mengurus si kecil, Anda bisa menggunakan waktu tersebut untuk mengurus pekerjaan rumah lainnya.

Sejak jauh-jauh hari, Anda juga harus memberitahu padanya semua informasi yang penting, seperti nomer telepon darurat (nomer Anda, kantor dokter atau orangtua). Pastikan babysitter tahu kapan biasanya Anda mengajak si kecil tidur, makan, mandi dan semua aktivitas lainnya. Informasikan apa saja yang anak Anda bisa dan tidak bisa lakukan di kesehariannya.

Setelah dia bekerja dan Anda melihat pekerjaannya memuaskan, tentu Anda harus menjaga hubungan baik dengan babysitter tersebut. Pastikan Anda memang memperlakukan babysitter itu dengan baik. Jangan minta dia melakukan hal-hal yang memang menjadi tanggungjawabnya, seperti mencuci pakaian Anda. Kecuali Anda memang memberinya tambahan uang atas pekerjaan tersebut.

Kalau Anda merasa si babysitter cukup bertanggungjawab dan sayang pada anak, tidak ada salahnya mendengar pendapatnya jika memang dia mengucapkan hal itu. Misalnya saja ketika anak tidak mau makan sayur, dia memberi saran bagaimana agar anak mau. Meskipun Anda juga sudah paham, jangan tunjukkan kalau Anda tidak memerlukan sarannya tersebut.

Semoga bermanfaat, wassalam

Sumber: babycenter

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

“DEK, nggak belajar, ada PR, kan?” Lain hari, “Besok ada ulangan kan? Kok nggak belajar?” Sampai pada suatu waktu, “Dek, Mama lihat kok kamu nggak pernah belajar sih!”.

Tak sedikit orangtua dibuat bingung dalam menghadapi si kecil yang ‘tidak mau’ belajar. Tapi yang lebih membingungkan, biarpun tidak belajar, nilai-nilai yang diperolehnya memuaskan dan prestasinya di sekolah cukup membanggakan. Kok bisa ya? Kapan dia belajar?

Jangan tambah bingung Moms, bisa saja si kecil ‘penganut’ gaya belajar auditori. Kalau masih bingung, nggak ada salahnya Moms menyimak pembahasan di bawah ini.

Tiga Gaya Beda Cara

Perlu diketahui, ada tiga karakteristik cara belajar anak, yaitu auditori, visual dan kinestetik. Cara belajar auditori belajar dengan mendengar. Anak yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga.

Cara belajar visual belajar dengan cara melihat. Anak bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan. Dan yang terakhir adalah cara belajar kinestetik belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh.

Mendengar dan Menyimak

Khusus untuk gaya belajar auditori, anak memang lebih mudah menangkap materi pelajaran dengan mendengar dan menyimak apa yang guru jelaskan. Dan inilah yang kadang menjadi kesalahpahaman para orangtua. Karena, mereka seringkali melihat si kecil tidak pernah belajar saat di rumah.

Menurut Barbe (1998) dalam bukunya Growing Up Learning: Identifying and Teaching Children With Different Learning Styles, anak dengan gaya belajar auditori adalah anak-anak yang aktif berbicara, mungkin ia menganggu teman-temannya di kelas karena membaca buku dengan keras dan berpikir ia sedang membaca sendiri;

Ia kerap mengulang-ulang kata baru yang ia pelajari;
Ia aktif bertanya dan tidak mudah puas dengan jawaban “tidak tahu” karena ia akan terus bertanya;
Emosinya mudah dikenali dengan suara yang makin keras atau cara ia memecahkan masalahnya dengan mencari teman berbicara;
Mungkin saat sedang mengerjakan sesuatu ia menyenandungkan lagu, ia bergumam sambil bermain;
Suka berbicara tapi sering tak sabar jika harus mendengar orang lain bicara.

Bila Moms menemui gaya belajar si kecil seperti itu, berarti si kecil memiliki gaya belajar auditori.

Plus-Minus Belajar Auditori

Prinsipnya, setiap gaya belajar ada kelebihan dan kekurangannya. Seperti halnya gaya belajar auditori. Pada gaya belajar ini, anak cukup mendengarkan untuk memahami apa yang diutarakan oleh guru. Selain itu, Moms juga cenderung lebih mudah mengetahui bila si kecil mengalami masalah, karena dia akan langsung membicarakannya.

Namun sayangnya, gaya auditori ini dianggap mengganggu teman-teman di kelasnya, karena anak aktif berbicara, apalagi saat guru sedang menerangkan atau menjelaskan pelajaran. Tak hanya itu, si kecil mungkin akan mengalami kesulitan ketika dirinya diminta membaca buku-buku pelajaran yang hanya berisikan tulisan.

Anak dengan tipe auditori akan lebih mudah memahami bacaan yang mengandung dialog antartokohnya, jika ada yang menemaninya membaca atau jika dia membaca dengan bersuara cukup keras sehingga dapat dia dengarkan sendiri.

Walaupun anak cepat memahami dengan apa yang sudah didengarnya, tidak ingat atau lupa mungkin saja terjadi. Nah, untuk anak dengan gaya belajar seperti ini, Moms bisa memintanya membuat catatan kecil berisi hal-hal/poin-poin penting yang dia dengar, tak harus mencatat dengan rapi semua penjelasan guru. Pengulangan dengan membaca keras atau mengulang kata-kata yang perlu diingat juga akan berguna bagi mereka dalam mengingat kembali apa yang sudah didengar.

Tetap Dukung Gaya Belajarnya

Untuk mengetahui gaya belajar si kecil, Moms dapat mengamati tingkah lakunya sehari-hari. Misal, bila anak cepat hapal dengan tempat-tepat, simbol atau cepat tanggap bila diterangkan dengan bagan, artinya kepekaan visualnya bagus.

Setelah mengetahui gaya belajar si kecil, dukunglah ia dengan masing-masing cara yang dikuasainya. Untuk cara belajar auditorial, orangtua jangan melarang anak menghapal sambil berbicara keras. Gunakan pengulangan ucapan, namun jangan terlalu panjang. Berikan kesempatan baginya untuk tanya-jawab atau membaca keras – cukup didengar olehnya tanpa bisa didengar orang lain - soal yang diberikan.

Jika memungkinkan libatkan si kecil dalam kelompok-kelompok diskusi sehingga ia akan lebih mudah memahami materi. Pada anak yang lebih besar - jika memungkinkan - materi yang diajarkan akan lebih terekam dalam ingatannya dan mudah untuk memutar ulang kembali di rumah daripada diminta hanya sekadar membaca bahan-bahan foto kopi.

Semoga bermanfaat, wassalam

Sumber: Tabloid Mom & Kiddie

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Imunitas secara alami didapatkan seorang anak dari ibunya melalui ASI. Meski begitu, ada beberapa sumber nutrisi yang bisa menjadi sumber penambah imunitas bagi anak.

Anak yang sering terserang sakit tentu merisaukan setiap orang tua. Hal ini ditunjukkan dengan sistem kekebalan tubuh atau imunitas anak rendah karenanya mudah mengalami gangguan atau penurunan. Gangguan ini bisa disebabkan, antara lain karena kurangnya asupan gizi seimbang dalam menu harian anak.

Makanan dan sistem imunitas tubuh memang berhubungan erat. Seperti diungkapkan Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Ketua Divisi Alergi Imunologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, bahwa bila kekebalan saluran pencernaan baik, maka kekebalan tubuh secara umum juga akan baik. Dari banyak makanan sumber nutrisi yang dibutuhkan anak-anak, beberapa jenis di bawah ini merupakan sumber penambah imunitas anak.

1. Flavonoids
Menurut penelitian, susu kedelai umumnya mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan sejumlah kecil mineral yang sangat tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh, baik untuk memperlancar metabolisme maupun untuk pertumbuhan, perbaikan sel yang rusak, sumber energi, ataupun untuk menambah imunitas. Ikatan sejumlah asam amino dengan vitamin dan beberapa zat gizi lainnya di dalam biji kedelai akan membentuk flavonoid. Flavonoid adalah sejenis pigmen, seperti halnya zat hijau daun yang terdapat pada tanaman yang berwarna hijau. Secara ilmiah, flavonoid terbukti mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Dan, salah satu jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai adalah isoflavon. Salah satu fungsi isoflavon adalah untuk meningkatkan sistem imunitas.

2. Spirulina
Spirulina, mikroalga yang berwarna biru, merupakan sumber protein yang sangat tinggi. Warna biru pada spirulina berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh. Spirulina kaya akan vitamin B kompleks, vitamin D, magnesium, seng, selenium, zat besi, dan gamma linoleic acid (GLA). Phycocyanin merupakan protein kompleks terbanyak dalam spirulina yang memiliki manfaat bagi kesehatan, antara lain untuk menstimulasi kerja sel batang pada sumsum tulang, berperan dalam produksi sel darah putih, yang berfungsi meningkatkan imunitas tubuh. Serta sel darah merah, yang berfungsi mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Spirulina juga sangat kaya akan kandungan selenium, yang sangat berperan dalam sistem imunitas tubuh. Spirulina lebih banyak dikonsumsi sebagai suplemen.

3. Seng
Seng atau zinc adalah salah satu unsur utama kehidupan. Di dalam tubuh manusia, seng merupakan mikronutrien penting yang paling banyak tersebar, juga merupakan mikronutrien terkaya dalam sel. Seng tersebar di dalam sistem syaraf, imunitas, darah dan sistem pencernaan manusia, dan ikut serta dalam penyatuan dan aktivitas ratusan jenis enzim di dalam tubuh. Fungsi seng antara lain adalah meningkatkan perkembangan tubuh, menambah inteligensi, memperkuat imunitas, meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan pertumbuhan, perpecahan dan regenerasi sel, dan lainnya. Seng merupakan mikro-nutrien penting dalam otak besar, banyak terdapat pada ikan, daging, telur, dan produk makanan hewani lainnya, inti biji buah aprikot serta buah cemara. Kini, seng lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

4. Madu
Protein merupakan salah satu nutrisi penting pembangun imunitas. Dan, madu merupakan salah satu makanan sumber protein, yang mampu menjaga stamina tubuh, jika dikonsumsi secara teratur setiap harinya. Menurut hasil penelitian Y. Widodo, peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor, madu dapat membantu mengatasi kekurangan energi protein yang banyak diderita anak-anak dan balita. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru, membuktikan madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi dari berbagai patogen yang dapat “disembuhkan” dan dihambat dengan madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran penpencernaanan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam, penyakit jantung, hati, paru, dan penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.

5. Omega 3
Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam lemak kaya manfaat bagi kesehatan, karena mengandung sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda di dalam minyak ikan akan membantu proses tumbuh-kembang otak (kecerdasan), serta perkembangan indera penglihatan dan sistem kekebalan tubuh bayi dan balita. Minyak ikan mengandung DHA dan EPA, yang gabungan keduanya dikenal sebagai omega-3. Jenis ikan laut yang kaya kandungan omega-3 antara lain salmon, tuna (khususnya tuna sirip biru, tuna sirip kuning, dan albacore), sardin, herring, makerel, dan kerang-kerangan.

6. Prebiotik
Prebiotik dapat menumbuhkan bakteri baik dalam sistem penpencernaanan dan mencegah timbulnya alergi dalam tubuh anak. Menurut Dr Zakiudin, mengkonsumsi prebiotik sangat baik dalam memperkuat kekebalan terutama dalam saluran pencernaan. Karena bila kekebalan saluran pencernaan baik, kekebalan tubuh secara umum juga akan baik. Selain berfungsi memelihara bakteri baik, prebiotik juga secara tidak langsung mampu menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh sekaligus menekan resiko alergi. Sumber prebiotik dapat diperoleh dari makanan alami seperti gandum, bawang, pisang, bawang putih, madu, dan kacang-kacangan. Ada pula yang dalam bentuk lain atau ditambahkan dalam susu formula.

7. Meniran
Ekstrak daun meniran atau Phyllantus Niruri L, adalah salah satu obat herbal yang telah dikembangkan menjadi obat yang membuat sistem imun lebih aktif dan maksimal menjalankan fungsinya atau disebut immunodulator. Obat herbal ini kini telah dikembangkan menjadi suplemen imunitas bagi anak-anak.

8. Kalsium

Sistem imunitas bertugas mengadakan perlawanan terhadap bermacam-macam kuman dan menelan berbagai benda asing yang berada dalam tubuh. Dalam proses membasmi musuh dari luar ini, yang memberi aba-aba kepada sistem imunitas untuk menangkap musuh adalah ion kalsium. Sumber kalsium dari hewani antara lain adalah udang, daging sapi, kuning telur, ikan, dan susu. Sedangkan, sumber kalsium dari nabati antara lain adalah sayuran berdaun hijau seperti brokoli, daun singkong, daun pepaya, dan bayam. Selain itu, kalsium juga banyak terkandung dalam biji kenari, wijen, almon, kacang kedelai, dan kacang merah.

9. Vitamin C
Vitamin C sangat penting peranannya dalam tubuh karena mampu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Fluktuasi lingkungan yang mengakibatkan kesehatan tidak selalu berada pada kondisi yang optimal, membuat tubuh harus selalu memiliki sistem kekebalan yang baik. Salah satunya adalah oleh asupan vitamin C yang memadai.

Semoga bermanfaat, wassalam

Sumber: bamboomedia.net



Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Konferensi Anak Indonesia 2011 yang dihadiri wakil anak-anak dari berbagai daerah di Tanah Air mengusung tema utama "Ayo Kita Jujur".

Menurut Ketua Kurikulum Konferensi Anak Indonesia 2011 Johanna Ernawati di Jakarta, Senin, kegiatan itu diselenggarakan bersama antara Majalah Anak Bobo, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dana Anak-anak PBB (UNICEF).

Ia menjelaskan, pada Senin ini Konferensi Anak Indonesia 2011 resmi dibuka "General Manajer" Media Anak Kompas Gramedia Koes Sabandiyah, yang juga dihadiri orang tua dan guru-guru.

Menurut dia, delegasi anak itu menyapa undangan dan memperkenalkan diri ala tradisi berbagai daerah seperti ucapan "Wilujeng Enjing" (selamat pagi, Jawa Barat), "Aba Kareba" (apa kabar, Sulsel), Beta Ucapkan Selamat Pagi (saya ucapkan selamat pagi, Maluku), dan "Om Swastiasu" (selamat pagi, Bali).

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Majalah Bobo Kussusani menyatakan, Konferensi Anak Indonesia 2011 "Ayo Kita Jujur" diselenggarakan karena keprihatinan pada banyaknya anak-anak Indonesia yang dipaksa melakukan ketidakjujuran saat di sekolah, terutama saat ujian akhir nasional demi ambisi orang tua, sekolah dan pemerintah setempat.

Sehubungan dengan hal tersebut, kata dia, delegasi Konferensi Anak Indonesia 2011 akan diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan Bupati Kabupaten Bojonegoro Drs H. Suyoto, MSi tentang masalah seputar tuntutan nilai bagus yang dirasakan anak-anak saat ujian akhir nasional.

"Bupati Bojonegoro kita undang karena pengalamannya menerapkan `pakta kejujuran` dan pembangunan sistem pendidikan ujian akhir nasional yang jujur di daerah yang dipimpinnya," paparnya.

Di samping itu, juga berdiskusi mengenai makna kejujuran dengan Henny Supolo Sitepu, Ketua Yayasan Cahaya Guru.

Pembekalan delegasi pada Senin ini akan diakhiri dengan permainan drama yang memiliki muatan pembangunan karakter kejujuran pada anak-anak bersama fasilitator Bina Daya Nugraha.

Menurut Johanna Ernawati, pada Minggu (13/11) delegasi anak dari

berbagai provinsi Indonesia telah datang dan memulai kegiatan

Konferensi Anak Indonesia 2011.

Kegiatan diawali dengan permainan saling kenal, menyanyi dan menari bersama dengan penuh kebanggaan sebagai anak-anak Indonesia.

Ia mengatakan, dalam Konferensi Anak Indonesia 2011 "Ayo Kita Jujur" ini, tim pendidikan Majalah Bobo, Indonesia Mengajar dan Fasilitator Bina Daya Nugraha memasukkan program-program pembangunan karakter kejujuran di setiap pertemuan dengan bermain, bernyanyi, menari, dan diskusi.

Anak-anak dari berbagai daerah dengan segera menjadi akrab dan berani menyampaikan pendapat mereka.

Dalam diskusi untuk merumuskan arti jujur menurut anak Indonesia delegasi dengan cerdas dan lugas mengemukakan pendapat mereka tentang kejujuran.

Misalnya, Filza Thahirah Amanina dari Bengkulu berpendapat berbuat jujur tidak perlu dilakukan untuk mendapatkan imbalan atau pujian orang.

"Berbuat jujur sebaiknya dilakukan dengan iklas untuk diri sendiri," ucapnya.

Delegasi Konferensi Anak Indonesia mengakui berbuat jujur itu susah, berat, dan perlu pengorbanan serta keberanian.

Namun, mereka berpendapat jujur harus dilakukan dalam hal besar dan kecil, lebih baik jujur untuk mendapat ketenangan hati, kepercayaan orang lain, keadilan.

Mereka juga berpendapat bahwa sejak kecil sebaiknya mereka diajari berbuat jujur sejak kecil karena mereka dengan begitu mereka akan ingat sampai dewasa dan mereka percaya jika orang dewasa dan anak-anak berbuat jujur Indonesia akan menjadi negara yang besar.

Ia menambahkan, konferensi yang akan berlangsung hingga Kamis (17/11) itu, yang sekaligus sebagai acara puncak, anak-anak akan berdiskusi dengan Rektor Universitas Paramadina Dr Anies Baswedan yang juga penggagas "Indonesia Mengajar", Deputi Tumbuh Kembang Anak

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dr Wahyu Hartomo, MSc serta UNICEF Representative Indonesia Angela Kearney.

Selamat berkongres Anak Indonesia, semoga sukses dan bermanfaat

sumber: ANTARA & yahoo.com

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Apa sih yang menyebabkan anak marah? Dari penelitian dan pendapat ahli perkembangan anak, alasan anak marah adalah untuk membuktikan bahwa mereka tidak suka diberikan petunjuk dan sudah merasa dewasa.

Dalam beberapa kasus, anak yang sedang marah memiliki temperamen tinggi, sehingga dalam menunjukkan kemarahannya, anak bisa menangis berlebihan, menjerit, bahkan melukai diri sendiri.

Bagaimana mengendalikannya?

Untuk mengendalikan kemarahan anak,diperlukan penanganan yang tepat.

Berikut beberapa strategi dalam mengendalikan anak yang pemarah.

1. Taat peraturan
Orang tua sebaiknya tetap berpegang teguh pada aturan-aturan dasar tertentu. Jika anak tahu ada hal-hal tertentu yang tidak diterima oleh Anda, mereka tidak akan mencoba melakukannya. Anda juga sebaiknya memberikan alasan kuat atas keputusan tersebut.

2. Jangan berteriak atau memukul
Untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki wewenang, janganlah berteriak atau memukul mereka sebab itu tidak ada gunanya. Jangan menanggapi perilaku buruk mereka karena anak akan tahu Anda memberikan perhatian dan mereka justru akan semakin menunjukkan amarahnya.

3. Ketekunan adalah kunci
Jangan pernah merasa menyesal karena tidak mampu memenuhi tuntutan anak. Percayalah,anak akan berterima kasih atas ketegasan Anda ketika mereka menjadi dewasa.

4. Jelaskan situasi kemudian
Setelah amarah anak mereda, buatlah mereka mengerti bahwa marah-marah bukanlah perilaku yang baik, terutama untuk usia anak-anak.Biarkan anak mendengarkan apa yang Anda katakan.Berbicaralah dengan cara yang tenang dan perlakukan mereka dengan cinta dan kasih sayang.

Semoga bermanfaat, wassalam.

sumber: beritaprima.com



Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Belajar memang tidak pandang usia, belajar juga bisa di mana saja dan kapan saja. Salah satunya dari cerita berikut ini:


Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, “Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.”

Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu-satunya, namanya Sindu tampak ketakutan, air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India/curd rice).

Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.

Aku mengambil mangkok dan berkata, “Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak-teriak sama ayah.”

Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata, “Boleh ayah akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta.”

Agak ragu sejenak “akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?” Aku menjawab, “Oh…pasti, sayang.”

Sindu tanya sekali lagi, “Betul nih ayah?”

“Ya pasti!” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, janji kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata, “Sindu jangan minta komputer atau barang-barang lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.”

Sindu menjawab, “Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang mahal kok.” Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hati aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap, dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin/dibotakin pada hari Minggu.

Istriku spontan berkata, “Permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin.” Juga ibuku menggerutu jangan-jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV dan program TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk, “Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.” Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, “Tidak ada yah, tak ada keinginan lain,” kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu, “Tolonglah…kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami.”

Sindu dengan menangis berkata, “Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya. Kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apa pun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India zaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.”

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, “Janji kita harus ditepati.” Secara serentak istri dan ibuku berkata, “Apakah kamu sudah gila?” “Tidak,” jawabku, “Kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu, permintaanmu akan kami penuhi.”

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki keluar dari mobil sambil berteriak, “Sindu tolong tunggu saya.” Yang mengejutkanku ternyata, kepala anak laki-laki itu botak.

Aku berpikir mungkin”botak” model zaman sekarang. Tanpa memperkenalkan dirinya, seorang wanita keluar dari mobil dan berkata, “Anak anda, Sindu benar-benar hebat. Anak laki-laki yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya. Dia menderita kanker leukemia.” Wanita itu berhenti sejenak, nangis tersedu-sedu.

“Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemotherapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek/dihina oleh teman-teman sekelasnya. Nah Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul-betul tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”

Aku berdiri terpaku dan aku menangis, “Malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang kasih.”


Semoga cerita ini menginspirasi kita semua, wassalam

Sumber: kaskus.us

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif

Dalam kenyataannya ada dua bentuk motivasi, yaitu eksternal dan internal. Yang eksternal datang dari luar diri. Artinya ada orang lain atau situasi yang mendorong seseorang itu melakukan sesuatu. Misalnya orangtua atau guru memaksa anak-siswanya untuk mengerjakan PR atau yang lain. Saat orangtua atau guru tidak ada di sana, si anak cenderung bermalas-malasan atau mengerjakan hal lain yang dia suka. Dengan kata lain, motivasi eksternal tergantung pada situasi dan mood.

Sedangkan motivasi internal muncul dari dalam diri. Kalau orangtua ingin anak belajar tanpa disuruh, sangat suka membaca, dan sebagainya, orangtua harus membangun motivasi internal. Ini dilakukan sejak anak kecil, mulai dari membangun kepercayaan anak terhadap orangtua (yang nantinya bermuara pada iman kepada Tuhan). Motivasi, baik eksternal maupun internal, kadang-kadang membutuhkan sesuatu yang buruk (penderitaan, masalah) untuk membangunnya. Dari orangtua, perlu ada komitmen, teladan, dan kreativitas.

Anak Belajar
Salah satu motivasi yang perlu dibangun dalam diri anak adalah keinginan belajar. Sebenarnya potensinya sudah ada sejak anak masih sangat kecil. Lihat saja, hampir semua bayi di bawah dua tahun yang kita jumpai pasti menunjukkan tanda-tanda pandai dan mau belajar. Mereka mau belajar makan sendiri, main bola atau yang lain, belajar menulis, membantu menyapu, dan sebagainya. Sekarang tergantung pada lingkungan, apakah orang-orang di sekitarnya membantu dia belajar atau membatasinya.

Orang dewasa tanpa sadar dapat mematikan semangat belajar anak dengan cara banyak melarang, menakut-nakuti, menghukum berlebihan, atau memberi respons sangat minimal terhadap aktivitas mereka. Di sisi lain, orangtua dapat memberikan fasilitas untuk menumbuhkan semangat belajar anak. Yang dimaksud bukanlah dalam bentuk les (bagi anak di bawah usia sekolah), melainkan sekadar mengikuti saja prosesnya. Misalnya kalau anak mau belajar menulis, berikanlah peralatan tulis. Kalau perlu dinding rumah dilapisi kertas, agar anak dapat memanfaatkannya. Kita perlu mempelajari pola belajar anak, terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang diminatinya.

Misalnya Moze. Di usia 5 tahun dia masih sulit belajar membaca di kelas. Kami menerima rapor semester pertama dengan catatan: belum bisa membaca. Ketika dalam liburan tahun itu kami naik mobil ke Bali, minat baca Moze muncul lewat banyaknya billboard yang dia lihat di pinggir jalan. Pulang dari libur, Moze sudah bisa membaca dengan lancar, termasuk kata-kata yang sulit. Dia masuk sekolah lagi sebagai anak paling baik membaca di kelas.

Kedekatan Dengan Orangtua
Ini adalah faktor terpenting untuk membangun motivasi internal anak. Prosesnya adalah sebagai berikut: kedekatan dengan orangtua memberi rasa percaya pada anak. Mereka tahu orangtuanya bisa diandalkan. Selain itu, ada tempat untuk bertanya maupun menyalurkan perasaan tidak aman (insecure) yang mereka dapat dari lingkungan.

Anak-anak yang dibesarkan dengan rasa aman yang cukup akan memiliki harga diri yang baik. Ini adalah “modal” anak memasuki dunia remaja. Harga diri yang baik berarti anak tahu mengukur dirinya dengan tepat. Dia tidak minder karena tidak bergantung pada penilaian orang lain. Dia punya identitas diri yang jelas, bukan menjadikan artis sebagai idola, misalnya.

Bagaimana kedekatan dengan orangtua dapat membangun motivasi?

Pertama
Anak-anak walaupun ada kecenderungan egois (mementingkan kesenangan diri sendiri), akan mengingat ajaran dan teladan orangtua mereka jika diajak teman melakukan hal-hal negatif. Saya menjumpai seorang remaja putra yang biarpun tidak suka latihan paduan suara tetapi tetap melakukannya karena ibunya meminta.

“Aku sayang ibuku,” kata remaja itu pada saya, “aku akan berusaha memenuhi semua yang dimintanya.” Itu dilakukannya dengan rela, bukan terpaksa. Dia percaya ibunya memberikan hal-hal yang baik untuk dia.

Kedua
Kebiasaan baik yang sudah dibangun di rumah sejak anak kecil tidak mudah dilupakan. Misalnya kalau anak-anak belajar teratur sejak kecil, ada masanya tidak usah disuruh lagi, mereka akan melakukannya sendiri. Atau jika di rumah sudah tertanam kebiasaan membaca, anak-anak secara otomatis akan mencari buku di waktu senggangnya.

Selanjutnya, hubungan yang baik antara ayah dan ibu membangun rasa nyaman dalam diri anak untuk senang tinggal di rumah. Moze menyebut istilah home sweet home. Ini akan berbeda jika anak merasa rumahnya seperti “neraka” akibat pertengkaran yang terus menerus.

Kedekatan dengan orangtua adalah benteng bagi remaja, yang akan menjauhkan dia dari pengaruh buruk dan tekanan teman sebaya. Walaupun teman sebaya adalah hal yang penting bagi remaja, dia akan mencari teman bergaul (peer group) yang cocok, yang bisa diterima oleh orangtua.

Jadi, bagaimana kita membangun motivasi dalam diri anak-anak? Mulailah ketika mereka masih sangat kecil. Mulai dengan konsisten dan berkomitmen. Kita akan menuai hasilnya kelak.

Semoga bermanfaat, wassalam.

Sumber: Majalah Bahana, Maret 2010

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Orangtua perlu secara bertahap melepaskan anak untuk membuatnya lebih mandiri dan tidak terlalu tergantung pada orangtua. Ayah dan ibu bisa memulainya dengan mengurangi menggendong anak walaupun cara ini memang memberikan rasa aman. Selanjutnya, anak bisa belajar mandiri sesuai tahapan usia.

Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa, dr Erlina Sutjiadi, SpKJ, orangtua perlu mengetahui kapan masanya menggendong anak untuk memberikan rasa aman dan kapan sudah mulai melepaskannya secara bertahap. Ini hanya salah satu contoh saja memulai tahapan kemandirian anak.

“Anak yang baru lahir sangat bergantung kepada ibu dan ayahnya, dengan menggendongnya akan memberikan rasa aman. Namun jika usia empat tahun masih digendong, ini perilaku yang salah,” jelas dr Erlina, saat talkshow bertema “Healthy Protection Inside & Out” dalam acara Mother & Baby Fair 2010 di Balai Kartini Jakarta, Minggu (1/8/2010) lalu.

Melepaskan anak agar tidak terlalu bergantung kepada orang lain untuk menumbuhkan kemandirian, dilakukan dalam beberapa tahapan sesuai perkembangan dan usia anak:

Masa membangun rasa percaya, usia 0-1,5 tahun
Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan perhatian ayah ibunya, namun bukan berarti orangtua bebas menggendongnya 24 jam. Melatih kemandirian anak sebaiknya dimulai pada masa ini. Prinsipnya, saat bayi membutuhkan pastikan Anda ada di sampingnya, meskipun bukan berarti harus menggendongnya.

“Saat tidak nyaman, karena lapar atau popok basah, bayi membutuhkan perhatian. Ibu atau bapaknya bisa menggendongnya untuk memberikan rasa aman kepada bayi,” jelas dr Erlina.

Begitupun saat bayi mulai belajar makan makanan padat setelah ASI eksklusif selama enam bulan. Mengajarkan anak untuk memulai kebiasaan baru perlu dilakukan dengan tahapan dan perlahan. Saat memberi makanan padat, misalnya, lakukan perlahan dan jangan dipaksakan. Mulai dengan mencicipi, berikan dengan membangun ikatan ibu dan anak, bukan sekadar mengejar target makanan habis termakan.

Pada masa ini anak akan belajar membangun rasa percaya, merasa diperhatikan, dan mengetahui orangtuanya akan selalu ada saat ia membutuhkannya. Semakin bertambahnya usia, tujuh bulan misalnya, anak memasuki masa individuasi, yakni belajar melepaskan ikatan ibu dan anak secara pelan-pelan. Anak mulai belajar berjalan, lebih mandiri, tidak lagi bergantung penuh dengan orang tuanya (dengan digendong, misalnya). Tradisi tedhak siten pada masyarakat Jawa memiliki makna yang sama dengan masa individuasi ini.

Otonomi diri, usia 1,5-3 tahun
Peran orangtua adalah mendampingi, namun berikan juga kesempatan anak untuk berekplorasi. Karena pada usia inilah rasa ingin tahu anak mulai tinggi. Meski begitu, memberikan kebebasan kepada anak bukan berarti tanpa aturan. Anak perlu diajarkan nilai baik dan buruk agar anak mengerti batasan dari kebebasannya bereksplorasi.

Saat makan, misalnya, ajarkan anak mandiri dengan menggunakan alat makan sendiri, jangan terus disuapi. Persoalannya, terkadang orangtua tak sabar dan inginnya anak cepat menghabiskan makanan atau tidak ingin tangan atau bajunya kotor. Padahal pada masa ini anak ingin menunjukkan dirinya. Jadi sebaiknya jangan berikan bantuan berlebihan. Sesuaikan dengan kebutuhannya saja.

Mengembangkan inisiatif, usia 3-5 tahun
Mengajarkan kemandirian perlu dilakukan sejak dini, bukan ketika anak sudah memasuki masa sekolah. Mulai usia tiga tahun, misalnya, anak sudah bisa diajarkan untuk mengenakan baju sendiri. Ajarkan juga untuk menyimpan baju kotor pada tempatnya, dan lain sebagainya. Dengan demikian, anak belajar mendisiplinkan dirinya dan melakukan berbagai hal yang nantinya akan dilakukannya sendiri.

Dengan cara pembelajaran ini, anak juga mulai belajar berinisiatif melakukan tugasnya. Membersihkan kamar menjadi tahapan berikutnya saat sudah mulai bertambah usianya. Kebiasaan baik yang diajarkan sejak dini akan menumbuhkan karakter yang lebih mandiri di kemudian hari.

Menurut dr Erlina, tiga fase pertama inilah yang paling penting untuk pengembangan kepribadian anak. Dengan memiliki dasar yang kuat, anak mempunyai mental lebih kuat dan membangun kepercayaan diri dan kemandirian.

Dengan demikian, ketika memasuki tahapan produktif usia 6-12 tahun, anak sudah memiliki kebiasaan positif dan perilaku mandiri. Begitupun saat pembentukan identitasnya pada usia 12-18 tahun. Anak yang berkarakter mandiri dengan kepercayaan diri yang ditumbuhkan sejak lahir, akan mampu membangun identitas dirinya lebih positif.

Semoga bermanfaat, wassalam.

kompas.com



Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kratif.

Anak-anak memerlukan tidur yang baik untuk mempertahankan kesehatan yang optimal. Selama tidur , otak sadar benar-benar beristirahat, sistem saraf parasimpatik bekerja maksimal untuk menyeimbangkan fungsi-fungsi organ yang bekerja dengan sistem saraf simpatik, misalnya memperlambat denyut jantung, menormalkan tekanan darah dst. Itulah mengapa tubuh kita menjadi segar setelah bangun tidur. Namun saat ini dimana kenyamanan dan kecanggihan teknologi dan gaya hidup yang sibuk terkadang bisa berdampak balik mengancam kesehatan kita secara tak sadar.

Dalam bukunya Acharya menuliskan bahwa ada dua proses vital dalam hidup yaitu sistem pencernaan dan ekskresi haruslah bekerja efektif untuk tercapainya hidup sehat. Agar bekerja efektif, kita memerlukan periode dimana napas kita itu teratur dan tidak terburu-buru. Sistem ekskresi juga harus bekerja hingga sistem sel yaitu membuang CO2 sehingga tubuh terhindar dari racun tubuh, karena pada level apapun, bentuk apapun, racun tubuh akan mempengaruhi secara umum kesehatan kita dan kerja otak. Otak merupakan satu bagian otak yang bisa ‘mem-bully’ kinerja tubuh kita. Saat kita dalam keadaan sadar, tubuh kita terserap mengikuti apa yang otak kita pikirkan, misalnya saat kita akan ujian, terkadang karena tegang, perut kita menjadi mules atau mual. Otaklah yang memerintahkan untuk memberi perhatian pada seluruh mekanisme tubuh kita sekaligus (di masa ini) menjadi lebih berat karena memenuhi tuntutan agar menjadi cerdas di mata banyak orang, itu sunguh-sungguh memperberat kerja otak

Benarkah berpikir tak selamanya baik untuk tubuh kita?

Tentu proses berpikir itu tak berdampak buruk, namun demikian setiap kegiatan berpikir itu, tubuh membangkitkan impuls motorik. Ini kemudian diterjemahkan oleh otot tubuh; otot mata dan saraf saat secara mental dia melokalisasi pikirannya. Kemudian ketika kita berpikir dari situasi yang dilihat, didengar, dirasakan, maka arus listrik yang berasal dari otak ke tubuh menyebabkan kontraksi otot spasmodik. Jika si pemikir ini merasa senang meluap-luap, maka ia bernapas secara tak menentu, dan setiap tarikan napas itu berarti ada sisa produksi CO2 yang tertinggal di tubuh. Sedangkan saat anak melakukan aktivitas fisik, setidaknya tubuh mengambil manfaat dari peningkatan aktivitas otot yang mendorong sirkulasi darah, mengurangi kemungkinan toksisitas.

Manfaat itu tidak dapat dicapai hanya dengan beraktivitas di depan komputer, telepon genggam, atau menonton televisi, games layar yang hanya menggunakan tangan. Biasanya kita menonton ‘layar’ sebagai aktivitas relaksasi, tetapi kita harus menyadari tidak selamanya ini dapat disebut alat relaksasi. Bermain games di layar TV atau komputer menuntut kordinasi mata-tangan, dan menyebabkan reflek otot berlompatan di seluruh tubuh yang membutuhkan darah dan oksigen. Terkadang ini mengacaukan reflek otot sistem pencernaan dan pembuangan. Film yang menegangkan atau permainan sepakbola di layar TV yang seru atau memainkan games komputer yang sulit, menyebabkan kelenjar adrenal mengalirkan adrenalin dan kortisol ke tubuh kita. Ini menstimulasi tiroid dan kelenjar hipofisis melepaskan sekresi untuk kesiapan aktivitas fight or flight. Namun demikian, hormon stress ini tidak mendapatkan outlet dan hanya tinggal di dalam tubuh. Apakah ini yang menjelaskan mengapa anak ‘moody’ setelah ‘sesi layar’ terjadi? Sangat mudah ini dilihat ketika sehari-hari mereka ‘hanya’ bermain di depan layar dan dalam jangka panjang tanpa langkah-langkah untuk menetralkan, ketidak seimbangan ini akan menyebabkan keadaan toksisitas.

Tentu kita semua menginginkan anak mengalami kegirangan, emosi senang yang meluap-luap lepas bebas, tetapi jelaslah bahwa keseimbangan waktu untuk bermain di depan TV/komputer dan aktivitas nyata di luar penting bagi mereka dan mengajarkan mereka beristirahat yang benar. Permainan dengan teknologi saat ini sudah didesain sedemikian rupa seperti permaian wii yang melibatkan gerak dan aktivitas fisik yang utuh. Namun tidak banyak orang bisa mengakses permainan jenis ini karena harganya masih relatif mahal. Tetapi bagi mereka yang bisa mengaksesnya, tentu ini bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada yang tidak sama sekali.

Anak akan beristirahat secara alami jika permainan itu ‘unstructured’ dengan alat dan bahan yang dicari atau dibuat sendiri dari apa yang ada. Imajinasi mereka akan terasah, rasa ingin tahu mereka tersalurkan, rasa puas bermain bisa terakomodasi, rasa humor tergali karena permainan dimainkan dengan menyenangkan. Anak-anak belajar untuk menyenangkan dan menyibukkan diri sendiri itu penting untuk menghindari stress baik stress tubuh maupun pikiran. Tugas atau pekerjaan rumah tangga yang ritmis dan tidak sulit, seperti berkebun; menyapu halaman, menebar benih, atau memasak, membuat roti, mencuci piring atau bahkan aktivitas tenang seperti menggambar, bermain playdough membantu mengatur napas lebih teratur dan meninabobokan tubuh. Setelah bermain-main, berlari-lari, ajarkan anak mengatur napas kembali. Jika dalam situasi permainan yang menegangkan, ingatkan mereka bermain adalah untuk kegembiraan.

Beristirahat SAMA PENTINGnya dengan berkegiatan
Kegiatan yang padat, menguras tenaga dan pikiran membutuhkan istirahat yang cukup untuk memberi kesempatan otak dan tubuh memproses kembali seluruh pengalaman dan informasi yang telah diterima. Hanya karena proses ini tidak terlihat, bukan berarti tidak terjadi. Istirahat sama pentingnya dengan bermain, belajar, bekerja.

Semoga bermanfaat, wassalam

Sumber

Assalamualaikum wr wb salam cerdas kreatif.

INGIN tahu kapan anak Anda bisa mulai mengembangkan seni berbohong? Nah, diperkirakan mereka sudah bisa mengelabui kita di usia 4 tahun. Menurut Ian Leslie dalam bukunya yang bertajuk 'Born Liars', anak berusia 2-4 tahun sudah bisa berbohong dengan tujuan menghindari hukuman.

Sementara itu, Dr Victoria Talwar, asisten profesor psikologi anak di McGill University di Montreal menggunakan percobaan berupa permainan untuk mengetahui tingkat usia dan potensi berbohong.

Partisipan anak-anak diberikan beberapa permainan untuk membangun hubungan dengan permainan menebak kemudian mereka diminta menghadap ke dinding. Peneliti lalu meminta anak-anak menebak suara, seperti mobil polisi atau boneka menangis. Peneliti lalu meninggalkan ruangan dan memperingatkan anak untuk tidak mengintip. Anak-anak berbalik beberapa detik setelah pintu ditutup. Peneliti pun kembali dan meminta jawaban.

Ketika jawaban mereka benar, peneliti menanyakan apakah ia mengintip. Umumnya, mereka yang berusia 3 tahun akan mengaku, sedangkan mayoritas anak-anak berusia 4 tahun berbohong dengan mengatakan tidak. Pada anak berusia 6 tahun, 95 persen anak-anak berbohong.

"Anak-anak ternyata sudah bisa berbohong sebelum usia 8 tahun," kata Profesor Kang Lee dari University of Toronto dan Direktur Institute of Child Study, seperti dikutip Daily Mail.

Semoga bermanfaat, wassalam