Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kratif.

Kreator Mindmap atau Peta Pikir, Tony Buzan, menilai selama ini anak cenderung dididik dengan metode yang tidak kreatif dan membosankan. Misalnya dalam menulis, anak diharuskan menggunakan tinta hitam dan biru. Padahal, warna, berdasarkan sejumlah penelitian, merangsang kreativitas dan memompa kejeniusan.

Hal itu diungkapkan Buzan dalam konferensi pers kehadirannya di Jakarta, Rabu kemarin. Pria kelahiran Middlesex, Inggris, itu berada di Jakarta, untuk berbagi ide kreatifnya untuk dunia pendidikan dan pengembangan usaha Indonesia dalam seminar bertajuk "Making Creativity and Innovation as the New Organization Culture" di Jakarta, Kamis hari ini (22/9).

Lebih jauh, menurut Buzan, jangan melarang anak melamun. Melalui lamunanlah, ide ide cemerlang biasanya datang. Dengan lamunan jugalah teknik Mindmap untuk mempermudah mengingat dan mendorong otak bekerja prima, lahir.

Menurut Buzan, dengan menerapkan Mindmap, kemampuan mengingat akan semakin terasah, meskipun usia bertambah. Itu akan menjadi salah satu bahasan yang akan disampaikan Buzan dalam seminarnya hari ini. Kemampuan berpikir itu bahkan diarahkan untuk dunia marketing, memajukan usaha serta untuk kepentingan berbangsa dan berbicara.(DSY)

Semoga bermanfaat, wassalam.

sumber:http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/09/22/136412/Tony-Buzan-Jangan-Larang-Anak-Melamun



Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Hampir setiap orang tua pasti menginginkan anak-anak yang dilahirkannya tumbuh menjadi seseorang yang 'berkualitas'. Maksud kata berkualitas ini untuk menampung segala keinginan dan harapan kita selaku orang terhadap seorang anak: sholeh, cerdas, pintar, kreatif, sabar, ramah, rajin, sehat, kuat, dll.

Imam al-Ghazali : “Seorang anak adalah amanah (titipan) bagi orang tuanya, hatinya sangat bersih bagaikan mutiara, jika dibiasakan dan diajarkan sesuatu kebaikan, maka ia akan tumbuh dewasa dengan tetap melakukan kebaikan tersebut, sehingga ia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat”

Anak yang sholeh dan cerdas dikonstruksi oleh bangunan keagamaan yang baik, sehingga hanya dapat diwujudkan dengan jalan mendekatkan anak dengan agama atau dengan memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak dan merupakan langkah antisipasif terhadap bencana kebobrokan akhlak anak.

Dan itu perlu dijalankan dengan penuh kesungguhan, keuletan, dan strategi yang tepat. Jika kita menginginkan kecerdasan intelektual dan emosional anak kita berkembang secara optimal, mulailah dengan mengasah kecerdasan spiritualnya. Mulailah dengan memberikan bekal keagamaan dan pembinaan rukhiyah anak sejak dini secara kontinyu dan intensif.

Pendidikan anak yang dijalankan dengan prinsip tabsyir (menggembirakan hati anak) jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendidikan yang selalu menekan dan meneror jiwa anak. Pujian dan penghargaan dan motivasi kepada anak perlu diberikan secara proporsional.

Memperkenalkan pribadi Nabi SAW sejak dini akan menjadi pondasi penting pembangunan akhlak Islam pada anak-anak. Agar dapat memudahkan jalan bagi pembentukan kepribadian anak yang sholeh dan cerdas maka keteladanan orang tua merupakan faktor yang sangat menentukan.

Oleh karena itu selaku orang tua yang bijaksana dalam berinteraksi dengan anak memperlihatkan sikap yang sesuai dengan kepribadian yang sholeh sehingga anak dapat dengan mudah meniru dan mempraktekkan sifat-sifat orangtuanya.

Dengan demikian antara anak sholeh dan cerdas dengan metode pendidikan Nabi SAW terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat. Anak sholeh dan cerdas dilahirkan dengan menggunakan metode pendidikan Nabi SAW.

Sebaliknya metode pendidikan Nabi SAW dapat menjadikan anak sholeh dan cerdas yang jiwanya selalu dihiasi oleh tiga cinta sejati;
  1. Cinta Al-Qur’an
  2. Cinta Nabi dan keluarganya
  3. Cinta orang-orang sholeh.

Itulah generasi masa depan yang diharapkan mampu mewarnai lembaran kehidupan ini dengan kemuliaan, ketentraman dan kebahagiaan sejati.

Maka seorang anak yang telah dibentuk menjadi anak yang sholeh dan cerdas melalui metode pendidikan Nabi SAW akan melahirkan pribadi-pribadi anak yang dapat dibentuk secara efektif melalui metode pendidikan Nabi SAW.

Wassalam :)

dari segala sumber

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Saat kita memuji anak, tentunya fokus perhatian kita adalah kelebihan atau hal positif yang anak miliki. Begitu pula sebaliknya, saat kita mencela, mengkritik, mengomel, dan mengoreksi anak, fokus perhatian kita adalah pada kesalahan atau kekurangan anak.

Yup, sekarang kita coba bahas tentang seputar pujian pada anak kita.

Efek psikologis dari pujian.
Secara umum, pada saat kita memuji anak, perilaku anak yang baik itu diperkuat. Anak pun akan lebih suka mengulang perbuatan baiknya itu, dan dengan itu ia membentuk kebiasaan baik.

Efek positif dari pujian.
Pujian menyebabkan anak merasa dirinya oke dan diterima oleh orang tuanya. Pujian yang tepat akan menyebabkan tumbuhnya rasa percaya diri anak dan membuat anak senang dan bangga atas dirinya sendiri.

Rasa senang yang dibangkitkan oleh pujian akan mendekatkan hubungan anak dengan orang tuanya.

Efek negatif dari pujian.
Pujian yang diberikan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kenyataan, akibatnya anak akan salah mempersepsikan dirinya. Selanjutnya hal ini membawa dampak kurang baik dalam relasi anak dengan teman-temannya. Ketika anak kecewa atas kritikan atau celaan teman- temannya, ini akan memperburuk relasi sosialnya dan kemungkinan membuat anak membenci dirinya sendiri.

Untuk menghibur dirinya yang terluka, sebagian anak bersikap sombong dan tidak mau menerima masukan dari orang-orang di sekitarnya.

Pujian seperti apakah yang pantas diberikan kepada anak?

  1. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa seyogyanya kita mengarahkan pujian kita pada sifat-sifat baik yang anak tampilkan: kasih, murah hati, ingin berdamai, meminta maaf, tekun, jujur, dst.
  2. Kita perlu menghindarkan diri memuji anak terlalu banyak dari segi fisiknya atau segi-segi yang dimilikinya dan bukan yang diusahakannya, misalnya kecantikannya, kepandaiannya, kekuatan ototnya, dsb.
  3. Karena itu hanyalah penghargaan yang bernilai sementara. Apa yang dimiliki seseorang itu adalah pemberian yang harus diterima dengan pengucapan syukur. Lagipula fokus kita akan sifat baik itu lebih membuat anak merasa mampu mencapainya dan mempertahankan apa yang telah dicapainya.

Batas-batas memuji anak agar dampak negatif pujian berlebihan dapat dicegah?

  • Memuji anak perlu memperhatikan waktu yang tepat, selain juga isi pujian yang tepat.
  • Sekali suatu perilaku terbentuk sebagai kebiasaan, pujian hanya perlu diberikan sekali-sekali, lalu berhenti sama sekali. Setelah itu kita boleh arahkan pujian kita pada hal-hal lain yang lebih mendasar dan dengan itu kita mengembangkan kepribadian anak.
Mengapa ketika memuji anak, adakalanya hasil yang kita dapatkan justru berkebalikan dari hasil yang kita inginkan?

  • Anak beranggapan bahwa pujian yang kita berikan tidak tulus.
  • Kemungkinan lain adalah anak tidak puas hanya dengan pujian saja dan mengharapkan sesuatu yang lebih, misalnya diperbolehkan main PS atau multiplayer game, dan sebagainya. Atau berharap diberi mainan yang mahal yang kita tidak mampu membelinya atau yang kita tidak ijinkan.
Apa hambatannya sehingga kita sulit sekali memuji anak?
  • Masalah kebiasaan. Orang tua tidak terbiasa menghargai orang lain, dan karena itu juga tidak terbiasa menghargai anak sendiri yang tiap hari bersama mereka.
  • Orang tua sulit melihat hal positif pada diri anak mereka secara pas.
  • Orang tua sering menganggap kelebihan anak sebagai sesuatu yang biasa yang memang sudah seharusnya demikian.
  • Orang tua banyak mengalami kesulitan hidup sehingga tidak melihat hal-hal yang cerah dan menggembirakan dalam hidup, termasuk dalam kehidupan anak-anaknya


Bila sobat-2 ada masukan, saran maupun kritik yang membangun, mohon bisa berbagi di sini.

Semoga bermanfaat dan makasih, wassalam.

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sebagai orang tua tentunya dalam mengasuh anak-anaknya mempunyai pola asuh yang berbeda-beda. Namun masih banyak lo, kita sebagai orang tua belum tahu, seperti apakah pola asuh kita terhadap anak-anak?



Pada umumnya ada 3 macam tipe pola asuh:
  • Otoriter
  • Permisif
  • Demokratis

Pola Asuh Otoriter
Orangtualah yang menentukan semuanya. Orangtua menganggap semua yang mereka katakan adalah yang paling benar dan baik. Anak dianggap tak tahu apa-apa. Orangtua tak pernah mendorong anak untuk mandiri dan mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan tindakan si anak. Orangtua hanya mengatakan apa yang harus/tidak dilakukan dan tak menjelaskan mengapa hal itu harus/tidak dilakukan.

Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif ini cenderung membiarkan anak berkembang dengan sendirinya. Orangtua tak memberikan rambu-rambu apa pun kepada anak. Yang ada hanyalah rambu-rambu dari lingkungan.

Pola Asuh Demokratis
Pola asuh ini menggunakan penjelasan mengapa sesuatu boleh/tidak dilakukan. Orangtua terbuka untuk berdiskusi dengan anak. Orangtua melihat anak sebagai individu yang patut didengar, dihargai, dan diberi kesempatan.

Dari ketiga pola asuh tersebut, menurut psikolog Ieda Purnomo Sigit Sidi, yang ideal ialah perpaduan ketiganya sehingga orangtua tahu kapan boleh membiarkan anak, kapan bersikap demokratis, dan kapan harus menggunakan hak prerogatif mereka sebagai orangtua. Misalnya, anak tetap ngotot melakukan sesuatu yang salah, padahal orangtua sudah memberi tahu dan menjelaskannya.

Nah, pada saat itu orangtua bisa bersikap otoriter karena anak belum tahu bahaya yang akan dihadapi bila ia melakukan perbuatan tersebut. "Kelebihan pengetahuan dan pengalaman orangtua inilah yang diharapkan bisa mengarahkan dan membimbing anak," ujarnya.

Apalagi dalam menghadapi zaman sekarang tanggung jawab orangtua menjadi jauh lebih berat. Orangtua harus lebih banyak lagi belajar, membaca, mendengar, dan melihat. Kalau tidak, akan ketinggalan dari anak. Karena itu, Ieda meminta orangtua untuk betul-betul melihat ke depan sehingga dalam merancang pendidikan anak bisa lebih bijaksana.

"Jangan terlalu terpukau oleh kemajuan teknologi sampai lupa bahwa anak adalah manusia yang bukan hanya mempunyai pikiran, tapi juga perasaan," tutur Ieda.

Orangtua harus mengembangkan seluruh aspek-aspek perkembangan agar anak bisa menjadi satu pribadi yang kuat, baik dalam hal intelektual, emosional, dan sosial.

Semoga bermanfaat, wassalam.

Dari segala sumber

Cerita Minggu Ini, "Mamaku Sayang"

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas krestif.

Cerita minggu ini ditulis oleh kak Jenny, yuk kita ikuti ceritanya:

Mamaku sayang, aku mau cerita sama mama. Tapi ceritanya pake surat ya. Kan, mama sibuk, capek, pulang udah malem. Kalo aku banyak ngomong nanti mama marah kayak kemarin itu, aku jadinya takut dan nangis.

Kalo pake surat kan mama bisa sambil tiduran bacanya. Kalo ngga sempet baca malem ini bisa disimpen sampe besok, pokoknya bisa dibaca kapan aja deh. Boleh juga suratnya dibawa ke kantor. Ma, boleh ngga aku minta ganti mbak? Mbak Jum sekarang suka galak, Ma. Kalo aku ngga mau makan, piringnya dibanting di depan aku. Kalo siang aku disuruh tidur melulu, ngga boleh main, padahal mbak kerjanya cuman nonton TV aja.

Bukannya dulu kata mama mbak itu gunanya buat nemenin aku main?
Trus aku pernah liat mbak lagi ngobrol sama tukang roti di teras depan. Padahal kata mama kan ngga boleh ada tukang-tukang yang masuk rumah kan ?

Kalo aku bilang gitu sama mbak, mbak marah banget dan katanya kalo diaduin sama mama dia mau berhenti kerja. Kalo dia berhenti berarti nanti mama repot ya? Nanti mama ngga bisa kerja ya? Nanti ngga ada yang jagain aku di rumah ya?

Kalo gitu susah ya, ma? Mbak ngga diganti ngga apa-apa tapi mama bilangin dong jangan galak sama aku.
Ma, bisa ngga hari Kamis sore mama nganter aku ke lomba nari Bali? Pak Husin sih selalu nganterin, tapi kan dia cowok, ma. Ntar yang dandanin aku siapa?

Mbak Jum ngga ngerti dandan. Ntar aku kayak lenong. Kalo mama kan kalo dandan cantik. Temen-temen aku yang nganterin juga mamanya.

Waktu lomba gambar minggu lalu Pak Husin yang nganter; tiap ada lomba Pak Husin juga yang nganter. Bosen, ma. Lagian aku pingin ngasi liat sama temen-temenku kalo mamaku itu cantik banget, aku kan bangga, ma.

Temen-temen tuh ngga pernah liat mama. Pernah sih liat, tapi itu tahun lalu pas aku baru masuk SD, kan mereka jadinya udah lupa tampangnya mama. Ma, hadiah ulang tahun mulai tahun ini ngga usah dibeliin deh. Uangnya mama tabungin aja. Trus aku ngga usah dibeliin baju sama mainan mahal lagi deh.

Uangnya mama tabung aja. Kalo uang mama udah banyak, kan mama ngga usah kerja lagi. Nah, itu baru sip namanya.
Lagian mainanku udah banyak dan lebih asyik main sama mama kali ya?

Udah dulu ya, ma. Udah ngantuk.
I love you Mom.

Selamat berlibur ya, wassalam

Sumbercerita.com



Assalamualaikum wr, salam cerdas kreatif.

“Mind Mapping merupakan teknik belajar yang cukup efektif, dan bagi orang dengan gaya belajar visual maka mind mapping ini akan menjadi sangat membantu,” ujar Vitriani Sumarlis, MSi, Psi saat dihubungi detikHealth, Selasa (12/4/2011).

Vitri menuturkan dengan Mind Mapping umumnya informasi yang kompleks akan diubah menjadi lebih sederhana dalam satu halaman saja, sehingga proses berpikirnya menjadi lebih sistematis.

Sementara itu bagi orang yang memiliki gaya belajar non-visual, Mind Mapping tetap bisa berguna misalnya dengan menggunakan bantuan auditori. Vitri mencontohkan salah satu muridnya yang lebih mudah memahami suatu informasi setelah diberikan Mind Mapping dengan bantuan auditori atau penjelasan dari gurunya.

“Mind Mapping ini juga sangat membantu untuk anak yang susah belajar,” ujar Vitri yang juga menjadi psikolog di SD Pantara Jakarta.

Vitri mengungkapkan hal ini karena Mind Mapping membantu seseorang lebih gampang belajar dengan cara mengorganisir segala informasi yang diterimanya menjadi lebih ringkas, serta membuat hubungan antara satu informasi dengan informasi lainnya terlihat lebih jelas.

Misalnya seseorang ingin menjelaskan tentang makanan, maka ia bisa menarik garis ke samping untuk buah dan garis lainnya untuk sayuran. Nantinya sayuran dibagi lagi menjadi sayuran berdaun hijau dan sayuran tidak hijau.

Jadi kalau ada yang menyebutkan kata apel, anggur, kangkung atau bayam, maka seseorang akan lebih mudah mengkategorikannya dan mengklasifikasikan semua kata-kata tersebut secara umum dalam makanan.

Teknik belajar Mind Mapping ini bisa diajarkan sejak anak-anak misalnya pada saat anak kelas 3-4 sekolah dasar, mulailah diperkenalkan tapi dengan bantuan dan bimbingan dari guru karena anak belum mampu membuatnya sendiri.

“Diharapkan nanti jika anak memasuki kelas 4-5 sekolah dasar anak sudah bisa membuat Mapping sendiri meskipun masih dalam bentuk sederhana, karena inti dari Mind Mapping ini adalah memberikan konsep dan kerangka berpikir,” ungkap Vitri.

Dalam Mind Mapping satu konsep yang umum atau besar akan dikembangkan ke turunannya yang lebih kecil, dan bagi orang yang kreatif dapat mewujudkannya menjadi suatu bentuk visualisasi yang menarik sehingga memudahkannya untuk belajar.

Vitri menjelaskan visualisasi yang terbentuk dari Mind Mapping ini akan membuat imajinasi seseorang menjadi lebih terwujud atau imajiner yang membuatnya lebih mudah mengerti serta bisa merangsang kemampuan kreativitas seseorang.

Agar lebih menarik dan mudah dimengerti sebaiknya seseorang membuat Mind Mapping dari suatu konsep dengan menggunakan beberapa warna, sehingga memudahkan ia untuk mempelajari suatu hal dengan melihat hubungan yang terbentuk dari kata kunci warna dan gambar yang ada.

“Meski begitu setiap metode belajar ada kelebihan dan kekurangannya. Kalau materinya tentang konsep maka Mind Mapping ini bagus, tapi kalau bukan hal-hal yang detail seperti hapalan angka-angka atau peristiwa-peristiwa sejarah maka Mind Mapping ini tidak terlalu bagus,” ujarnya.

Untuk itu jika memiliki masalah dalam belajar atau sulit memahami suatu konsep, tak ada salahnya mencoba melakukan mind mapping (peta pikiran) sehingga informasi yang terkait dengan konsep tersebut lebih jelas terlihat dan memudahkan proses pemahaman.

Semoga bermanfaat, wassalam

*source : Vera Farah Bararah - detikHealth

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sudah banyak tempat dan sekolah yang menawarkan les berkesenian bagi anak-anak - baik itu bermain alat musik, balet, dan tari-tarian. Namun, penelitian di Inggris, seperti dikutip laman FemaleFirst mengungkapkan bahwa orang tua jangan bergantung pada tempat les. Justru, di rumah-lah anak-anak bisa mengasah bakat kesenian mereka dengan lebih baik.

Bekerjasama dengan stasiun televisi anak-anak Inggris, Nick Jr., peneliti dari Universitas Keele, Dr. Alexandra Lamont, memberikan sejumlah tips untuk orang tua agar bisa antusias turut melatih anak-anak bermain musik di rumah.

1. Jangkan sungkan-sungkan ungkapkan musik favorit Anda dengan si buah hati. Kalau bisa, ceritakan kepada dia mengapa Anda suka musik itu dan kapan pertama kali suka. Dengan demikian, karena punya sifat meniru, anak-anak akan antusias belajar musik dari Anda.

2. Perhatikan lagu-lagu yang sering didengar anak di luar rumah. Simak dan catat lagu-lagu yang biasa diperdengarkan anak-anak Anda, baik di taman kanak-kanak, penitipan anak, dan lain-lain. Bila dia bisa bernyanyi lagu-lagu itu di sekolah, di rumah pun tentu bisa, tentunya bersama dengan Anda - baik sebagai penyanyi latar atau bermain musik pendukung. Ingat, anak-anak suka mengulang-ulang lagu!

3. Perhatikan juga selera musik anak. Cobalah selalu bersikap terbuka saat mendengarkan pendapat anak Anda mengenai suatu lagu dan bagaimana dia menyanyikan lagu itu dengan gaya dan nada yang berbeda. Kalau perlu nyanyikan lagu yang disukai anak Anda saat bermain-main atau saat menonton program televisi favorit

4. Cobalah bereksplorasi dengan musik-musik baru bersama anak. Pokoknya perkenalkan anak Anda dengan berbagai macam genre musik, baik itu rock, pop, dangdut, dan lain-lain. Siapa tahu, anak Anda tertarik dengan salah satu genre musik. Biasanya, mereka akan berhenti bermain dan mendengarkan secara serius suatu musik baru yang membangkitkan minat dia.

5. Ajak anak menikmati musik dengan aktif. Mendengarkan musik secara aktif berarti badan harus bergoyang - tentunya harus sesuai dengan irama musik. Bisa dilakukan bersama dengan anak Anda saat menonton film maupun saat mendengarkan radio atau pemutar cakram.

6. Perdalam lagu kesukaan anak. Bila anak Anda suka dengan suatu lagu, cobalah memutar lagu-lagu lain dengan genre dan alat musik yang sama dengan lagu favorit Anak. Dengan demikian dia akan terbiasa dengan spesialisasi lagu dengan musik yang kreatif.

7. Nikmati musik dan bersenang-senanglah. Bagaimana mengasah bakat berkesenian anak Anda bila Anda sendiri tidak menikmati musik? Musik itu akan dibuat untuk dinikmati sehingga menyenangi musik merupakan respon yang paling penting.

Semoga bermanfaat

Sumber: VIVAnews.com



Prinsip Mind Map sama dengan Prinsip Otak Manusia:
* Bekerja secara alamiah cara berpikir
* Bekerja secara berpencar ke segala arah (radian)
* Mengeksplorasi fungsi-fungsi otak dan tetap fokus
* Bekerja secara organisasional menyeluruh dari pokok masalah dengan teratur
* Menangkap berbagai pikiran dari segala arah
* Tempat berkumpulnya ide-ide dan kreativitas yang hebat luar biasa
* Mengumpulkan semua detail informasi ke satu tempat dan mengeluarkan informasi itu saat dibutuhkan.

Mind Map adalah alat sederhana dan mudah dibuat
Alat bantu yang diperlukan :
* Kertas kosong tak bergaris
* Spidol warna minimal 3 warna
* Otak, Ide & Pokok bahasan
* 7 Langkah untuk membuat Mind Mapping

Mind Map mudah dipraktekkan:
Mind Map sangat mudah dipraktekkan dalam setiap kegiatan sehari-hari. Bahkan untuk hal-hal yang bersifat pribadi sekalipun. Misalnya menggunakan mindmap untuk merencanakan kegiatan keluarga. Seperti yang diceritakan dalam buku ini. Tentang sebuah keluarga yang menggunakan mindmap baik harian, mingguan, tahunan, dan juga acara-acara istimewa.

Mind Map sebagai data base yang tak terbatas:
* Ya, Mind Map tak beda dengan sistem komputer buatan manusia. Dalam mindmap, komputernya sendiri adalah otak manusia. Karenanya tiap orang tentulah memiliki apa yang namanya data base pribadi.

* Bedanya mind map tak terbatas, dan mampu mempunyai sistem memory yang super canggih melebihi system computer secanggih apapun. Tentu saja, bukankah otak manusia buatan Tuhan memang bagaikan ruang tak berbatas?

Manfaat Mind Map, diantaranya:
1. Secara umum :
* Melihat gambaran “keseluruhan”
* Mengingat dengan baik
* Menjadi lebih kreatif
* Mudah membuat detail rencana
* Memudahkan berkomunikasi
* Menghemat waktu
* Memecahkan masalah
* Mudah Berkonsentrasi
* Mengatur dan menjernihkan fikiran
* Dapat tetap bertahan hidup!

2. Untuk pelajar/siswa
* Belajar lebih cepat dan efisien
* Belajar dengan lebih mudah
* Belajar lebih menyenangkan
* Lulus ujian dengan nilai-nilai baik

Kapan Mind Map digunakan?
* Saat ingin menemukan ide yang inovatif dan jalan keluar yang kreatif.
* Saat memahami suatu hal seperti : membaca buku, materi, ataupun yang lain.
* Saat ingin mengingat informasi secara efektif dan efisien.
* Saat ingin menetapkan sebuah tujuan, dan langkah-langkah untuk mencapainya.
* Saat sedang berpikir untuk mengubah dan meningkatkan prestasi atau karir.

Siapa pengguna Mind Map?
Saat ini Mind Mapdigunakanan lebih dari 250 Juta orang dari berbagai kalangan di seluruh dunia. Diantaranya, Sekolah-sekolah Internasional dan tokoh-tokoh dunia: Dr Ken Blanchard (penulis The One Minute Manager), Microsoft, Boeing, Con Edison (pemasok gas dan listrik di New York) adalah beberapa contoh orang dan bisnis yang menggunakan Peta Pikiran.

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Berbohong pada anak-anak sebenarnya bukan sesuatu yang sangat serius kecuali jika menjadi kebiasaan atau kompulsif (berulang terus menerus). Namun jika dibiarkan maka anak akan kesulitan ketika bergaul dengan teman-temannya di sekolah ataupun di lingkungan permainan, yang selanjutnya akan menimbulkan masalah lebih parah pada saat tumbuh dewasa. Mereka akan tumbuh menjadi pembohong. Oleh karena itu sejak dini orangtua harus memberikan pelajaran kejujuran pada anak.

Memberikan hukuman fisik maupun psikis (menampar, memukul, memaki) atas kebohongan yang dilakukan anak cenderung merugikan karena sang anak akan berbohong untuk menghindari hukuman. Anak menjadi tahu bahwa hukuman akan diterima bila ketahuan berbohong tapi bila tidak ketahuan maka aman.

Akibatnya anak akan cenderung berusaha agar tidak ketahuan berbohong daripada tidak berbohong. Jadi hukuman bisa meningkatkan kebohongan yang dilakukan pada masa mendatang ketimbang menurunkannya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih kejujuran anak :
  • Selalu menerangkan dan meminta maaf jika tidak menepati janji
  • Jika kedapatan berbohong di muka anak, akuilah, dan jelaskan alasannya
  • Jangan mengatakan kebohongan untuk mendapatkan persetujuan anak
  • Jangan memberikan terlalu banyak aturan pada anak
  • Jangan terlalu sering memberikan hukuman pada anak
  • Jangan langsung marah jika anak melakukan kebohongan, tanyakan dulu mengapa

Semoga bermanfaat, wassalam.

Narasi sumber: Achmanto Mendatu
http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/melatih-kejujuran-anak.html

Assalamualaikum wrwb, salam cerdas kreatif.

Sebagai seorang ibu, multitasking atau melakukan beberapa rutinitas dalam satu waktu adalah kelebihan yang kita punya. Tetapi pernahkah kita menyadari, apakah rutinitas yang kita lakukan sudah benar atau belum? Coba telisik bersama, siapa tahu ada kebiasaan multitasking kita yang harus perbaiki.

1. Berbagi tempat tidur dengan anak
Ketika anak-anak masih bayi, menyusui dan mengganti popok lebih mudah dilakukan saat mereka tidur di samping kita. Terlebih di malam hari, kita tak perlu benar-benar terbangun untuk memenuhi panggilan bayi tersayang. Tetapi ternyata rutinitas ini bisa memberi risiko pada bayi kita.

Di Amerika Serikat, kecenderungan berbagi tempat tidur dengan anak mengalami peningkatan. Jika pada 1993 persentasenya hanya 5,5 persen, pada tahun 2000 persentasenya melonjak hingga 12,8 persen. Ini adalah data yang dikeluarkan National Infant Sleep Position Study.

Menurut St. Louis University, bayi yang tidur bersama orang tuanya 40 kali lebih sering mengalami cegukan dibanding yang tidak. Mengapa? Posisi menyusui di tempat tidur membuat bayi tidak nyaman, hingga kemudian membuat buah hati kita tersedak.

Itu mengapa, sebaiknya letakkan keranjang tidur bayi di samping tempat tidur kita. Setiap kali tiba waktu menyusui di malam hari, pilihlah tempat duduk yang nyaman. Kenyamanan akan menguntungkan kita dan bayi. Posisi menyusui yang tepat akan membuat bayi menyusui tanpa tersedak, plus kita tak merasa pegal jika menyusui memakan waktu lama.

2. Membuat anak tidur dengan bantuan sebotol susu atau jus
Ini adalah undangan terbuka bagi bakteri untuk menetap di gigi anak kita, ucap Michael Ignelzi, dokter gigi yang juga juru bicara American Academy of Pediatric Dentistry. Bakteri yang menempel pada gigi sepanjang mereka tidur akan membuat anak kita mengalami sindroma karies botol. Sindrom ini akan membuat gigi bayi kita cepat keropos.

Pada kasus yang sangat ekstrim, Igelzi bercerita, pernah memasang crown atau pelindung gigi pada anak yang masih berumur 23 bulan. Tak tanggung-tanggung, jumlah pelindung gigi yang dipasang adalah 4 buah. “Sebabnya, anak ini selalu tertidur dalam keadaan minum susu atau jus setiap malamnya. Jadi ingatlah untuk membersihkan gusi bayi dengan kapas basah setiap malamnya, sedangkan pada anak yang sudah lebih besar sikat gigi adalah solusinya, terlebih setiap kali habis minum susu atau jus. Sebab kandungan asam di dalam kedua minuman adalah makanan kesukaan bakteri.

3. Membiarkan balita kita menonton acara "smart baby"
Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kita memanfaatkan acara televisi atau DVD yang katanya cocok bagi bayi sebagai electronic babysitter? Sebab bayi kita akan menjadi tenang dan kita bisa melakukan pekerjaan yang lain.

Tetapi penelitian yang dilakukan University of Washington menyebutkan, setiap satu jam yang dihabiskan balita dengan menonton acara televisi atau DVD membuat mereka kehilangan 6-8 kata. Sedangkan pada balita yang tak menonton acara sejenis, kemampuan mereka mengingat kata baru lebih baik. Plus, penelitian ini juga menambahkan bahwa televisi dan DVD membuat anak tidak akrab dengan orang tuanya.

Coba ganti acara menonton televisi atau DVD dengan bermain bersama anak. Mulai dari bernyanyi bersama, menggambar, mewarnai, atau bercerita. Bahkan universitas itu juga menyebutkan, hanya dengan bermain blocks bersama balita, mereka jadi mampu mengingat kata baru 15 persen lebih cepat dibanding yang tidak.

4. Menaruh anak di kereta belanja supermarket

Kereta belanja supermarket memang terlihat tidak berbahaya. Tetapi Amerika Serikat mencatat, setiap tahunnya ada sekitar 20.000 anak yang terpaksa masuk unit gawat darurat rumah sakit karena mereka terjatuh dari kereta tersebut.

Kemampuan anak untuk menjaga keseimbangan sangat kecil, sebab mereka baru hanya bisa menahan daya tarik bumi dari dada hingga kepala. Jadi ketika mereka hendak mengambil sesuatu yang berada di bawah kepala mereka, anak-anak akan sulit sekali menahan gravitasi bumi hingga akhirnya terjatuh. Lebih baik gunakan kereta dorong khusus anak-anak setiap kali kita mengajak mereka berbelanja bulanan.

Wassalam,

Sumber:
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)
Kompas.com