Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

InsyaAllah sebentar lagi saat yang sangat dirindukan umat Muslim seluruh dunia akan tiba yaitu bulan Suci Ramadhan. Dan bagaimana dengan bulan Ramadhan yang telah kita lalui, apakah kita telah mengisi dengan penuh makna atau sebaliknya?

Agar bulan Ramadhan kali ini bisa lebih hidup dan bermakna, yuk bersama-sama menciptakan revolusi Ramadhan ini dengan langkah-langkah berikut :

1. Persiapan menyambut Ramadhan
Setiap keluarga sebaiknya membuat persiapan-persiapan yang diperlukan jauh-jauh hari. Baik persiapan ilmu dan pemahaman, ruhani, fisik, dan juga persiapan finansial.

  • Persiapan ilmu dan pemahaman diperlukan agar ibadah Ramadhan dapat dilaksanakan secara benar menurut petunjuk Rasulullah SAW.
  • Persiapan rohani diperlukan untuk meluruskan niat, membersihkan hati, membangun tekad, dan bersiap untuk menerima bimbingan serta petunjuk Allah SWT.
  • Persiapan fisik dengan memperbanyak puasa sunnah Sya'ban agar terbiasa dan kuat menjalani puasa Ramadhan.
  • Persiapan finansial diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibadah agar tercapai kesempurnaan. misalnya, pengadaan perlengkapan ibadah, buku-buku referensi Ramadhan, membayar zakat dan sedekah. jadi, bukan untuk gaya hidup konsumtif.

2. Luruskan niat sebening hati & bulatkan tekad sekuat baja
  • Niat akan menjadi kunci utama diterima-tidaknya amal seorang Mukmin. Ibadah hanya akan menjadi amal dunia jika niatnya hanya untuk dunia. Sedangkan ibadah yang berbuah dunia dan akhirat adalah ibadah yang diniatkan secara ikhlas, mengharap keridhaan Allah SWT.
  • Selain niat, diperlukan juga tekad yang kuat untuk meraih keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT dengan Ramadhan. Harus ada suatu kesadaran hati sejak awal untuk melakukan perubahan diri melalui Ramadhan.
Setiap pribadi hendaknya bertekad meraih prestasi tetinggi dihadapan Allah SWT. Baik sekali jika setiap anggota keluarga membuat target pribadi dalam setiap Ramadhan agar terdorong kuat untuk mencapainya.
Contoh, target dalam bulan Ramadhan ini: "saya akan melaksanakan Qiyamullail (sholat malam) setiap hari tanpa putus...Saya akan selalu shalat fardhu berjama'ah...Saya akan menghatamkan Al-Qur'an...Saya akan memulai menggunakan busana yang Islami."

3. Buatlah program kegiatan keluarga selama Ramadhan
  • Para orang tua diharapkan membimbing putra-putrinya untuk menyusun agenda pribadi mereka. Program pribadi ini tidak harus sama, karena masing-masing memiliki kepentingan, kesempatan, serta kemampuan yang berbeda-beda.
  • Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama seluruh anggota keluarga adalah: tadarus Al-qur'an, shalat tarawih, berbuka bersama, i'tikaf di masjid, membagi zakat, shalat Idul Fitri dan sebagainya.

    4. Ciptakan hari-hari yang menyenangkan dan bermanfaat selama Ramadhan
  • Mungkin pada sebagian orang (insyaAllah tidak), berpuasa Ramadhan terasa sebagai pekerjaan yang berat, terutama bagi anak-anak. Mereka dituntut menahan lapar dan haus di siang hari, memperbanyak ibadah, dan shalat malam. Belum lagi kewajiban membayar zakat dan bersedekah.
  • Untuk memberi dorongan serta motivasi bagi jiwa agar melakukan kebajikan, Allah SWT seringkali memberikan gambaran tentang surga dengan segala kenikmatannya. Maka, untuk menciptakan rasa bahagia dengan kehadiran Ramadhan, para orang tua pun harus berupaya menciptakan suasana yang berbeda dengan hari-hari biasanya.
  • Setiap kita tentu merasa senang dengan rumah yang bersih. hiasan dan pemandangan yang indah, taman dan udara yang segar, bau yang wangi, makanan yang lezat, dan sebagainya. Jadikanlah rumah kita bak syurga selama Ramadhan, maka keluarga kita akan merasa bahagia dan bergairah menyambut Ramadhan dengan segala perjuangannya.
  • 5. Hidupkan sunnah-sunah Ramadhan
    Tidak cukup hanya dengan melaksanakan amalan yang fardhu (wajib) saja, jika ingin memperoleh prestasi yang terbaik dalam Ramadhan. Untuk meraih kesempurnaan ibadah Ramadhan, penting bagi setiap keluarga Muslim untuk berusaha menghidupkan semua sunnah-sunnah Ramadhan, seperti :
  • memperbanyak membaca Al-Qur'an,
  • zikrullah, beristighfar,
  • shalat malam,
  • bersedekah, dan sebagainya.
  • Disinilah peran orang tua sangat penting dan dibutuhkan dalam membimbing dan memberi teladan bagi seluruh anggota keluarganya.

    6. Tinggalkan pantangannya
  • Bulan Ramadhan merupakan momen yang sangat efektif bagi keluarga Muslim untuk meninggalkan ucapan dan perilaku yang kurang baik, dan mengantinya dengan kebiasaan ucapan seta tindakan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
  • Dengan hikmah dan makna puasa, orang tua dapat mencegah anak-anak untuk bertengkar, berkata kotor, berbohong, ghibah, berdusta, dan sebagainya. Dan, pada akhirnya diharapkan kebiasaan tersebut akan terus berlanjut setelah usai Ramadhan.

    Wallahu A'lam bish Shawab

    Belajar dari Sahabat Dunia Anak Kita : Fathmochi

  • 0 comments:

    Post a Comment