Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Wah, di jaman dahulu yang namanya raja pasti seseorang yang bisa memerintah ataupun mengatur sesuai dengan keinginannya. Di postingan kali ini bukan membahas soal kehidupan raja-raja dulu ... hehehe. Tapi coba kita perhatikan, pola tingkah laku si kecil kita? apakah anak-anak kita tiba-tiba berlaku seperti seorang raja?
"Mama jangan masak terus dong, bacakan cerita ini ya!" sambil menyodorkan sebuah buku cerita bergambar. Atau, segera "menyuruh" kita minum obat saat sakit,"Biar mama cepat sembuh ya" dan "menegur" saat seseorang melakukan kesalahan. Misalnya, "Kakak, sepatunya jangan dilepas sembarangan dong," saat melihat kakak menaruh sepatunya di sembarang tempat. Pokoknya, si kecil mulai mengatur, melarang dan menyuruh kita melakukan segala sesuatu.
Walaupun terasa lucu dan membuat kita tersenyum terhadap terhadap "perintah si Raja kecil", kadang tak jarang, kita bisa terbawa emosi juga sehingga kita bersikap keras, saat ia mulai "memerintah" di saat kita tengah capek atau terburu-buru. Bener ga? hehehe...
Wajar Dalam Usia Belajar
- Menurut banyak ahli tentang anak, pola sikap mengatur biasanya mulai muncul saat berusia 2 tahun. dan itu hal wajar yang terjadi pada setiap anak. Karena di usia tersebut merupakan masa perubahan dari bayi ke anak sehingga banyak yang terjadi pada diri anak. Seperti seiring bertambahnya perbendaharaan kata dan keterampilan anak. Ya, di usia itulah si kecil kita mulai banyak belajar, sehingga kemudian muncul lah salah satunya sifat membantah dan mengatur.
Sikap Orang Tua
- Lalu bagaimana sikap orang tua dalam mengahadapi semua itu? Janganlah kita menghentikan bahkan bersikap terlalu keras saat si kecil mulai mengatur. "Saat anak mulai berinisiatif lalu kita hentikan, maka anak saat itu juga akan menarik diri. Akhirnya spontanitas itu lama-lama akan hilang," terangnya. Sayang sekali ya ... kalau itu harus terjadi pada si kecil kita.
- Prinsipnya, selama perilaku itu tak mengganggu itu positif dan dikomunikasikan dengan anak, perilaku "mengatur" tak ada masalah, bahkan anak belajar menjadi pemimpin, karena ia jadi punya keberanian untuk berinisiatif.
Cermat dan Waspada
- Yang perlu dicermati terhadap perilaku mengatur itu adalah berlebihan. Misal anak melarang bahkan merebut mainan milik temannya tanpa memberi kesempatan temannya main. Menangis setiap tidak dibelikan sesuatu, dll.
Pola-pola ini banyak disebabkan banyak hal, diantaranya:
- Kurang perhatian
- Kurang toleransi
- Kurang komunikasi
- Meniru
- Konsekuen
Yup, dengan pengarahan, kesabaran dan toleransi kita sebagai orang tua dalam menghadapi perilaku si "Raja Kecil", InsyaAllah anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan hebat. Lagi pula,"perintah raja kecil" kita, enggak berlebihan lo! Jika kita mau mengalah untuk perilaku mengatur yang positif... tentu 'raja kecil" kita akan berlaku manis ... ya kan!
Semoga bermanfaat ... wassalam
0 comments:
Post a Comment