Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Lebaran sebentar lagi dan " sruk ... sruk ..." sudah mulai terdengar riuh di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat. Suara-suara itu berasal dari bunyi kayu yang menggerus 'kenceng'. 'Kenceng' ini bukan berarti cepat atau nyaring lo, tapi kenceng yang dimaksud adalah wajan besar yang terbuat dari tembaga berwarna kemerahan Saking besarnya, beratnya bisa sampai 30 kilogram,..pfiiuh!
Yup, suara-suara yang terdengar tadi memang sudah menjadi tradisi di kampung-kampung Betawi di Jakarta sejak dulu. Suara itu menandakan kesibukan warga yang sedang membuat dodol. Ya, dodol Betawi memang sudah menjadi hidangan istimewa di kampung Betawi saat Lebaran. Kenapa istimewa?, karena orang Betawi hanya membuat dodol saat Lebaran dan hajatan pernikahan saja.
Rasa dodol Betawi ini, manis, gurih dan yang khasnya yaitu lengket ... hihihi. Manisnya dodol ini karena dibuat dari gula merah, gurih karena diberi santan dan lengketnya karena dari ketan, komplit kan! Dan dodol Betawi ini bisa awet selama satu bulan lo, walau tanpa pengawet! ... hebat yaa dan cobain lo ... kalau pak Bondan bilang ... maknyuuuss!!!
Semoga manis dan lengketnya dodol Betawi ini akan bisa membuat manisnya tali silaturahmi menjadi lebih erat, amin
Wassalam,
ilustrasi gambar : Google
0 comments:
Post a Comment