Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
LIBURAN, pastinya merupakan masa-masa yang paling menyenangkan untuk melepas segala kejenuhan dan kejengkelan. Tapi, jika sedang depresi, masa liburan bisa saja menjadi hambatan baru, khususnya dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit dan meningkatnya harga barang dan biaya liburan. Liburan seringkali menjadi sumber depresi bagi beberapa orang. Anda merasa bersalah karena akan menghambur-hamburkan uang. Ban bocor, penerbangan yang ditunda, serta anak yang rewel seringkali menjadi pemicu stres. Akibatnya, saat liburan selesai, Anda tetap depresi menjalani rutinitas sehari-hari.
Liburan dan depresi
Meskipun liburan bisa menjadi sumber depresi dari segi keuangan, bukan berarti Anda harus memutuskan untuk tidak pergi berlibur sama sekali. Liburan, berdasarkan fakta ilmiah, sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. Sebuah studi dari Marshfield Clinic di Wisconsin menemukan, perempuan yang tidak melakukan liburan secara teratur, 2-3 kali lebih cenderung mengalami depresi dibandingkan dengan perempuan yang melakukan liburan secara teratur.
Studi lain yang diikuti 12.338 partisipan laki-laki selama 9 tahun menemukan, laki-laki yang tidak melakukan liburan tahunan memiliki risiko kematian 32% lebih tinggi akibat serangan jantung dan 21% lebih tinggi akibat semua penyebab lainnya. Selain itu, sebuah studi yang dilakukan Framingham Heart selama 20 tahun menemukan, perempuan yang jarang berlibur (setiap 6 tahun atau kurang) berisiko 8 kali lebih besar mengalami serangan jantung dibandingkan perempuan yang berlibur paling tidak setiap 2-5 tahun.
Bagaimana liburan mengatasi depresi?
Liburan memberikan Anda kesempatan untuk kembali mengisi energi, melihat pemandangan baru serta memperbaiki tingkah laku pola pikir. Selain itu, liburan akan menguatkan hubungan dalam keluarga. Eratnya hubungan dalam keluarga, menurut seorang psikolog dari Emory University School of Medicine di Atlanta Nadine Kaslow, PhD, merupakan alasan utama yang membuat orang tetap semangat menjalani hidup. Dengan berlibur, Anda bisa saling memanjakan dan mengasihi, hal yang mungkin kadang tidak sempat Anda curahkan sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, saat berlibur, terjadi peningkatan kadar 2 neurotransmitter otak, dopamine dan serotonin yang berperan dalam mengatur mood dan depresi. Mereka yang depresi mempunyai kadar dopamine dan serotonin yang rendah. Kondisi depersi ini bisa diperburuk oleh lingkungan kerja dan kepenatan sehari-hari. Karena itu, Anda perlu liburan dan bersenang-senamg untuk memicu peningkatan jumlah kedua hormon ini.
Tip cegah depresi akibat liburan
Liburan bisa menjadi usmber depresi jika tidak direncanakan dengan baik. Untuk membantu Anda merencankan liburan, berikut beberapa tip yang bisa menjadi panduan Anda.
Sediakan tabungan untuk liburan. Liburan tentunya tidak bisa berjalan tanpa uang. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan sedikit penghasilan Anda setiap bulannya. Selain itu, sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Liburan tidak harus ke tempat yang jauh. Liburan dalam kota yang lebih hemat bisa menjadi pilihan yang menarik. Yang terpenting adalah menikmati waktu yang berkualitas dan menyenangkan dengan keluarga tercinta Anda.
Pilihlah liburan yang sesuai dengan kepribadian Anda dan keluarga. Anda dan keluarga tidak harus berlibur ke alam yang menawarkan berbagai fasilitas menantang hanya karena teman-teman Anda ramai membicarakan dahsyatnya petualangn arung jeram dan tidur di bawah hamparan bintang. Kalau Anda dan keluarga lebih suka berlari di pasir pantai, jangan pernah menukar tujuan karena pengaruh luar. Jika tidak menikmati liburan, Anda akan semakin depresi saat kembali di rumah.
Jika Anda tidak bisa terlepas dari kantor untuk liburan panjang, rencanakan liburan mini. Pada faktanya, banyak orang yang menyatakan kalau long weekend selama 3 atau 4 hari lebih lebih bisa meredakan stres dibandingkan perjalanan panjang.
Jika kondisi keuangan Anda tidak memungkinkan, pilihlah aktivitas yang bisa menghemat seperti bersepeda, mendaki, atau berkemah. Anda hanya perlu sedikit kreatif dan tidak perlu menambah stres. Anak-anak biasanya sangat menikmati aktivitas menjelajah gua dan taman-taman.
Bicarakan dulu dengan keluarga Anda. Jika Anda lebih suka menginap di hotel dibandingkan berkemah, diskusikan terlebih dahulu. Anda bisa membagi waktu antara berkemah dan menginap di motel.
Liburan hanya untuk liburan. Jika Anda sudah memutuskan untuk berlibur, pastikan Anda tidak mengikutsertakan aktivitas lain termasuk urusan kantor. Biarkan Keluarga menikmati kebersamaan sepenuhnya dengan Anda. Ada baiknya menonaktifkan telepon genggam Anda. Urusan kerjaan dan kontak dengan teman-teman melalui jejaring sosial seperti facebook, bisa menunggu setelah Anda kembali dari liburan.
Wassalam,
images: lowfares.com
intisari:http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/07/1363/5/Liburan_Kreatif_Atasi_Depresi
0 comments:
Post a Comment