Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Obesitas atau kegemukan pada anak terutama pada usia 6-7 tahun bisa menurunkan tingkat kecerdasan anak, karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun dan cenderung malas.

"Obesitas secara berlebihan pada anak biasanya akan menyebabkan tingkat kecerdasan anak menurun," kata Dosen Fakultas Kedokteran Undip, Darmono, di Semarang, Selasa.Ia mengatakan, pada kondisi tersebut, umumnya aktivitas dan kreativitas anak akan menurun, kemudian dengan kelebihan berat badan anak menjadi malas.

Bahkan, anak yang kegemukan pada waktu tidur akan mengalami kondisi tidak bernafas, kondisi dimana pada waktu tidur ada gelombang pernafasan yang berhenti, ibaratnya orang yang tidur mendengkur ada waktu-waktu dia tidak bernafas, katanya.

Obesitas pada anak, disebabkan oleh masukan makanannya yang berlebih. Selain itu, pada waktu lahir anak tidak dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi dibiasakan pakai susu formula dalam botol, padahal anak yang diberi ASI, biasanya asupan asinya sesuai ketentuan berat badan bayi.

Anak yang biasa meminum susu dalam botol, biasanya tidak dapat menghitung jumlah masukan makanan pada anak, bahkan para orang tua cenderung memberikan perawatan anak dengan membuat susunya lebih kental, sehingga melebihi porsi yang dibutuhkan anak.

Kemudian, pada usia 4-5 tahun anak sudah mengalami kelebihan berat badan, karena sejumlah makan yang diberikan sebelumnya tanpa memperhatikan takaran kebutuhan anak, sehingga terjadi penimbunan makanan yang diekspresikan dalam lemak.

Ia mengungkapkan, anak yang mengalami obesitas bisa dideteksi secara dini, bahkan ketika orang tuanya sedang hamil bisa diketahui melalui berat badan normal rata-rata antara 7-14 kilogram, tetapi jika melebihi angka 14 kilogram bisa dianggap sebagai obesitas.

Penanganan anak yang mengalami kelebihan berat badan pada usia 5-6 tahun atau ketika masuk taman kanak-kanak (TK), biasanya dikelompokkan pada usia mereka yang mengalami kelebihan berat badan dengan trik khusus berupa pengawasan pada makanannya, sehingga makanan yang dibawa dari rumah juga harus sesuai takaran.

Selanjutnya, aktifitas anak diberikan porsi yang lebih banyak, dengan diajak bermain-main dan berolahraga. Anak yang kelebihan berat badan seharusnya dipisahkan dari teman yang lain, misalnya dia dari rumah diajak ke sekolah dengan jalan kaki, kemudian ketika dia pulang sekolah dicarikan jalan yang agak jauh. imbuhnya

Adanya perdebatan obesitas akibat faktor genetik, dia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian Badan Internasional Obeysitas Task Force (ITF) dari badan WHO yang mengurusi anak yang kegemukan, 99 persen anak obesitas karena faktor lingkungan, sedangkan yang dianggap genetik biasanya bukan genetik tetapi akibat faktor lingkungan.

Faktor lingkungan ini, dipengaruhi oleh aktivitas dan pola makan orang tua anak, misal pola makan bapak dan ibunya tidak teratur menurun pada anak, karena dilingkungan itu tidak menyediakan makanan yang tinggi energi, bahkan aktivitas dalam keluarga juga tidak mendukung. antara/mim

Wassalam,
sumber:http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=266169&kat_id=23

0 comments:

Post a Comment